Tembus 19.710 Kasus, Kongo Akan Terima Vaksin Mpox Tahap Pertama 5 September

| 04 Sep 2024 19:10
Tembus 19.710 Kasus, Kongo Akan Terima Vaksin Mpox Tahap Pertama 5 September
Kongo terima vaksin mpox (freepik)

ERA.id - Republik Demokratik Kongo akan menerima pengiriman vaksin mpox pertama pada 5 September mendatang. Pengiriman vaksin ini diterima Kongo setelah kasus mpox tembus 19.710 sejak terdeteksi awal tahun. 

"Kami akan menerima gelombang pertama pada tanggal 5 September dan gelombang kedua pada tanggal 7 September," kata kepala tanggap Cris Kacita, dikutip Reuters, Rabu (4/9/2024). 

Kedatangan dosis vaksin tersebut akan membantu mengatasi ketidakadilan besar yang menyebabkan negara-negara Afrika tidak memiliki akses ke dua suntikan yang digunakan dalam wabah mpox global tahun 2022. Sementara vaksin tersebut tersedia secara luas di Eropa dan Amerika Serikat.

Padahal, Kongo adalah negara episentrum wabah mpox yang membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kasus itu sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global bulan lalu. Akan tetapi, upaya untuk mengekang penyebaran penyakit tersebut terhambat oleh kurangnya vaksin. 

Kacita sebelumnya bahwa Kongo berharap untuk memulai gelombang pertama vaksinasi pada tanggal 8 Oktober, tetapi hal ini akan bergantung pada penerimaan vaksin minggu ini.

Sementara itu, otoritas kesehatan menghadapi tantangan berat dalam meluncurkan kampanye penting di negara tropis seukuran Eropa Barat. Dosis vaksin mpox itu harus disimpan pada suhu -90 derajat Celsius dan masyarakat harus berhati-hati untuk berpartisipasi.

"Vaksin tidak akan didistribusikan segera setelah diterima. Kita perlu berkomunikasi agar penduduk menerima vaksinasi," ujar Kacita.

Lebih lanjut, Kacita menambahkan bahwa enam provinsi yang menjadi sasaran memiliki kapasitas untuk menyimpan dosis pada suhu yang dibutuhkan.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Kongo, sejak awal tahun hingga 31 Agustus 2024, tercatat 19.710 kasus yang terdeteksi di megara Afrika itu. Dari jumlah tersebut, 5.041 dikonfirmasi dan 655 berakibat fatal.

Rekomendasi