ERA.id - Keluarga para sandera di Amerika Serikat mendesak Gedung Putih untuk mengabaikan Israel soal kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjat dengan Hamas. Anggota keluarga sandera meminta Gedung Putih untuk membuat kesepakatan sepihak dengan Hamas.
Perundingan antara keluarga sandera dengan Pemerintahan Jode Biden dilaporkan masih berlangsung. Laporan NBC TV mengatakan, pemerintah Biden sedang mempertimbangkan opsi untuk mengecualikan Israel dalam perundingan pembebasan sandera tersebut.
"Keluarga sandera AS yang ditawan Hamas telah mendesak Gedung Putih untuk mempertimbangkan secara serius mengabaikan Israel dan membuat kesepakatan sepihak dengan Hamas untuk pembebasan mereka," kata laporan tersebut.
Seorang pejabat Gedung Putih memberi tahu keluarga sandera bahwa mereka berkomitmen untuk menjajaki setiap opsi. Namun AS berupaya untuk tetap melibatkan Hamas dan Israel untuk setiap langkah mencapai kesepakatan tersebut.
Tekanan terhadap Gedung Putih ini muncul setelah enam jenazah sandera ditemukan di sebuah terowongan di dekat Gaza. Terlebih jenazah Hersh Goldberg-Polin, seorang sandera Israel-Amerika, yang seharusnya dibebaskan pada tahap awal gencatan senjata turut ditemukan.
Terkait pembicaraan tentang kesepakatan sepihak juga muncul karena anggota keluarga dan beberapa pejabat pemerintah semakin meragukan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan menyetujui gencatan senjata di Gaza dengan imbalan pembebasan sandera.
Keraguan ini juga didukung oleh kritikus di Israel, yang menyatakan bahwa Netanyahu tidak memiliki keinginan atau niat untuk mengakhiri perang. Namun Netanyahu justru bersikap sebaliknya dengan melanjutkan perang demi keberlangsungan politiknya.
Sayangnya, meski muncul desakan untuk mengabaikan Israel dalam perundingan pembebasan sandera, Amerika Serikat sejauh ini menjadi pendukung terbesar Israel dalam perang tersebut. Sehingga tidak diketahui bagaimana Gedung Putih akan melakukan negosiasi langsung dengan Hamas tanpa mengekang dukungan tersebut kepada Israel.
Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir telah berusaha mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza. Namun upaya mediasi terhenti karena penolakan Netanyahu untuk memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.