ERA.id - Pemerintah Inggris mengerahkan pasukan ke Siprus untuk membantu warganya meninggalkan Lebanon. Pengerahan pasukan ini demi mencegah terjadinya eskalasi pertempuran antara Israel dan Hizbullah.
Dalam pernyataan resmi pemerintah Inggris, sebanyak 700 tentara dikerahkan menuju Siprus guna membantu evakuasi warga negara Inggris yang berada di Lebanon. Pengerahan ini juga untuk memperkuat kehadirannya di wilayah tersebut di tengah situasi yang meningkat.
"Peristiwa dalam beberapa jam dan hari terakhir telah menunjukkan betapa tidak stabilnya situasi ini, itulah sebabnya pesan kami jelas, warga negara Inggris harus pergi sekarang," kata Menteri Pertahanan Inggris, John Healey, dilansir Reuters, Rabu (25/9/2024).
"Pemerintah kami memastikan semua persiapan telah dilakukan untuk mendukung warga negara Inggris jika situasi memburuk," imbuh Healey menambahkan.
Pertempuran sengit minggu ini antara Israel dan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran telah meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik yang telah berlangsung hampir setahun akan meledak dan mengganggu stabilitas Timur Tengah, tempat perang antara Hamas dan Israel telah berkecamuk di Gaza.
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer sebelumnya mengungkapkan kekhawatirannya atas situasi yang terjadi di kawasan itu. Dia menyebut kondisi di Lebanon semakin tidak terkendali.
"Semua pihak perlu mundur dari jurang. Saya jelas akan pergi ke New York untuk menghadiri Majelis Umum PBB untuk berbicara dengan kolega dan sekutu, tetapi pesan saya adalah gencatan senjata. Mundur dari jurang. De-eskalasi situasi," ujar Starmer.
Serangan Israel ke wilayah Lebanon sejak Senin pagi telah menewaskan 569 orang, termasuk 50 anak-anak, dan melukai 1.835 orang. Ribuan orang terlantar yang melarikan diri dari Lebanon selatan berlindung di sekolah-sekolah dan bangunan-bangunan lainnya.
Israel mengatakan mereka mengalihkan fokusnya dari Gaza ke perbatasan utara, tempat Hizbullah telah menembakkan roket ke Israel untuk mendukung Hamas, yang juga didukung oleh Iran.