Donald Trump Tolak Debat di Fox News dengan Kamala Harris, Takut?

| 10 Oct 2024 16:45
Donald Trump Tolak Debat di Fox News dengan Kamala Harris, Takut?
Donald Trump tolak debat (X/DonaldTNews)

ERA.id - Calon Partai Republik, Donald Trump, menolak tawaran dari Fox News untuk malakukan debat melawan rivalnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

Penolakan itu terjadi hanya beberapa jam setelah Fox News mengundang kedua calon presiden Amerika Serikat itu. Debat itu rencananya akan digelar pada 24 Oktober atau 27 Oktober mendatang.

"TIDAK AKAN ADA PERTANDINGAN ULANG. JADI TIDAK ADA YANG PERLU DIPERDEBATKAN," kata Trump di platform Truth Social miliknya, dikutip Reuters, Kamis (10/10/2024).

Trump dan Kamala berpartisipasi dalam debat pertama pada 10 September. Dia menekankan tidak bersedia untuk debat sebelum pemilihan umum tanggal 5 November mendatang.

Sebelum menolak undangan dari Fox News, Trump juga menolak debat dengan Kamala dari CNN pada 23 Oktober. Padahal, Kamala sudah bersedia melakukan debat itu.

Dalam pernyataannya, Fox mengatakan bahwa debat kedua akan memberikan kesempatan bagi masing-masing kandidat untuk menyampaikan argumen penutup mereka.

Minggu lalu, pasangan calon wakil presiden Harris dan Gubernur Minnesota Tim Walz berdebat dengan pasangan calon wakil presiden Trump dan Senator AS JD Vance.  

Sebelum menghadapi Kamala, Trump berhadapan dengan calon presiden dari Partai Demokrat dan Presiden AS Joe Biden pada akhir Juni. Namun Biden mengundurkan diri sebagai calon presiden kurang dari sebulan setelah penampilan yang buruk itu.

Trump telah membangun keunggulan atas Biden setelah debat tersebut, tetapi Kamala mengambil alih sebagai calon setelah Biden mengundurkan diri.

Masuknya Kamala ke bursa pencalonan presiden ini telah memperketat persaingan, dengan beberapa jajak pendapat menunjukkan bahwa ia memiliki keunggulan tipis.

Dalam debat mereka pada 10 September, Kamala Harris membuat Trump bersikap defensif dengan serangkaian serangan terhadap kebugarannya untuk jabatan, dukungannya terhadap pembatasan aborsi, dan berbagai masalah hukum yang dihadapinya.

Rekomendasi