ERA.id - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menanggapi dengan keras pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, soal pembentukan negara Israel. Netanyahu menekankan Israel terbentuk bukan berkat resolusi PBB.
Kantor Netanyahu menyatakan sikap kerasnya atas pernyataan Macron soal pembentukan negara Israel yang disebut hasil dari keputusan PBB. Netanyahu menyebut Israel berdiri setelah Perang Kemerdekaan.
"Pengingat bagi Presiden Prancis: Bukan keputusan PBB yang mendirikan Negara Israel, melainkan kemenangan yang diraih dalam Perang Kemerdekaan dengan darah para pejuang heroik kita, banyak di antaranya adalah penyintas Holocaust, termasuk dari rezim Vichy di Prancis," katanya, dikutip Anadolu, Rabu (16/10/2024).
Netanyahu lantas menyinggung keputusan PBB dalam beberapa dekade terakhir yang telah menyetujui ratusan keputusan antisemit terhadap Israel. Di mana dalam putusan itu, kata Netanyahu, bertujuan untuk menolak hak satu-satunya negara Yahudi untuk mempertahankan diri.
Sebelumnya, Presiden Prancis mengingatkan kepada Netanyahu untuk tidak lupa bahwa negaranya didirikan oleh keputusan PBB. Pernyataan itu disampaikan oleh Macron dalam pertemuan tertutup di Istana Elysee pada Selasa (15/10).
Macron merujuk pada resolusi yang disahkan oleh Majelis Umum PBB pada November 1946, di mana resolusi itu menetapkan pembagian Palestina menjadi negara Yahudi dan negara Arab.
Di sisi lain, Presiden Prancis itu juga menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel yang dikhawatirkan akan digunakan untuk menghancurkan Gaza dan Lebanon. Dia juga mengingatkan Israel untuk tidak mengabaikan keputusan PBB.