ERA.id - Pemerintah sementara Bangladesh resmi melarang Liga Chhatra Bangladesh (BCL), sayap mahasiswa dari parta Liga Awami milik mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina. BCL juga dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah sementara Bangladesh.
Kementerian Dalam Negeri Bangladesh dalam pernyataan resminya mengatakan larangan itu ditetapkan setelah runtutan riwayat pelanggaran serius yang dilakukan BCL selama 15 tahun terakhir. Pelanggaran itu termasuk kekerasan, pelecehan, dan eksploitasi sumber daya publik.
"Larangan berdasarkan Undang-Undang Antiterorisme berlaku segera," demikian pernyataan tersebut, dikutip Reuters, Kamis (24/10/2024).
Langkah yang diambil oleh pemerintah transisi Bangladesh di bawah kepemimpinan Muhammad Yunus ini dilakukan guna respons meningkatnya tuntutan dari Gerakan Mahasiswa Antidiskriminasi.
Gerakan Mahasiswa Antidiskriminasi itu menguraikan lima tuntutan utama, termasuk penghapusan konstitusi saat ini, pencopotan Presiden Mohammed Shahabuddin, dan pembubaran BCL.
Sebelum mengajukan tuntutan, para pemimpin dan aktivis BCL disebut menyerang para mahasiswa yang melakukan unjuk rasa dan warga dengan senjata selama kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu. Kerusuhan itu menewaskan ratusan orang dan membahayakan nyawa lebih banykak orang.
Dari kasus kerusuhan itu, sejumlah pemimpin senior Liga Awami ditangkap atas tuduhan berperan dalam kerusuhan tersebut.
Didirikan pada tahun 1948, BCL secara historis telah menjadi faksi penting dalam Liga Awami.