Tim Editor
ERA.id - Seorang wanita transgender di China memukuli seorang pria yang menghinanya di tempat umum. Wanita transgender itu memukul hingga menamparnya berulang kali.
Insiden itu terjadi di sebuah restoran hotpot Haidilao di Hunan, Tiongkok. Wanita transgender yang diidentifikasi sebagai influencer kecantikan, Jiang Yan, dihina oleh pria tak dikenal itu.
Pria itu disebut mengaku sebagai seorang pengacara dari Hong Kong. Jiang mengatakan pria itu menghinanya dan menyebut orang-orang di Hunan miskin dan jelek.
Bukan hanya itu saja, pria itu juga disebut melempar makanan dan sampah kepadanya. Jiang menuduh pria itu melakukan pemukulan ke pelipisnya beberapa kali dengan menggunakan ponselnya.
Dalam laporan SCMP, video yang beredar luas di media sosial menunjukkan Jiang menjepit seorang pria ke lantai. Dia juga terlihat menamparnya berulang kali, dan memukul kepalanya dengan sepatu hak tinggi.
"Saya telah menjadi seorang wanita, tetapi jika kampung halaman saya membutuhkan saya, saya akan tetap berdiri dan memperjuangkannya tanpa ragu," tulisnya di media sosial.
Selama membela diri dari tindakan diskriminasi itu, Jiang mengaku dirinya memiliki latar belakang di bidang olahraga dan bela diri.
Setelah insiden itu menghebohkan pengunjung sekitar, polisi langsung turun tangan menangani hal tersebut. Di hadapan polisi, pelaku mengaku dalam kondisi mabuk dan membantah dirinya sengaja melakukan tindakan diskriminasi.
Polisi mengatakan pria itu bukan dari Hong Kong tetapi seorang pekerja kantoran yang tinggal di Hunan yang namanya belum dirilis.
Sementara itu, Juang mengatakan bahwa kasus itu sudah diselesaikan dengan damai. Pria itu juga sudah meminta maaf kepadanya secara langsung.
"Kami berdua sudah saling meminta maaf. Saya harap orang-orang berhenti memanggil saya 'Wu Song' (pahlawan legendaris di cerita rakyat Tiongkok yang membunuh Harimau) dan berhenti fokus pada insiden ini," tegasnya.
Lebih lanjut, Jiang dan pria itu dilaporkan berencana untuk mengeluarkan permintaan maaf publik kepada jaringan restoran hotpot dan memberi kompensasi kepada Haidilao atas segala kerusakan yang ditimbulkan.
Di Tiongkok, menyebabkan gangguan publik atau dengan sengaja menyakiti orang lain dapat mengakibatkan hukuman penjara hingga lima tahun dan denda.
