ERA.id - Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, memperingati kemungkinan korban jiwa di pihak militer akan terus meningkat. Lapid juga menyindir Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, soal kepemimpinannya dalam perang.
"Sebelas ribu tentara terluka dan 890 lainnya tewas sejak 7 Oktober 2023," kata Lapid kepada Channel 12 Israel, Rabu (30/10/2024).
Berdasarkan angka resmi yang dirilis militer, 772 tentara tewas dan sekitar 1.500 terluka sejak pecahnya perang di Gaza tahun lalu.
Namun Lapid menuding bahwa militer Israel menyembunyikan jumlah sebenarnya korban dalam perang Gaza dan Lebanon.
"Ada batasan seberapa banyak kita menerima fakta-fakta alternatif," tegasnya.
Peringatan itu juga ditujukan oleh Lapid kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang disebutnya angka kematian terus meningkat dibawah komandonya.
"Jumlah tentara yang tewas dan terluka dalam konflik saat ini akan terus meningkat jika pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak melakukan apa pun," ujarnya.
Lebih dari 43.000 orang telah tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 101.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Perang telah menyebar ke Lebanon, dengan Israel melancarkan serangan mematikan di seluruh negeri dalam eskalasi dari perang lintas perbatasan selama setahun antara Israel dan kelompok itu sejak dimulainya perang Gaza.
Israel memperluas konflik pada 1 Oktober tahun ini dengan meluncurkan serangan darat ke Lebanon selatan.