ERA.id - Kementerian Dalam Negeri Spanyol membatalkan kontrak pembelian amunisi dengan perusahaan Israel.
Pembatalan kontrak itu disebut meliputi pembelian 15,3 juta peluru dari perusahaan Israel senilai 6,7 juta euro (Rp113,9 miliar). Isu ini muncul setelah seorang penyiar Spanyol, Cadena Ser, membagikan laporannya.
Kesepakatan pembelian amunisi tersebut bertentangan dengan pernyataan pemerintah Spanyol baru-baru ini bahwa mereka telah menghentikan semua perdagangan senjata dengan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Namun, tak lama setelah kontrak tersebut dilaporkan, Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan pernyataan bahwa mereka telah memulai proses untuk membatalkan pengadaan tersebut, yang disetujui pada 21 Oktober 2024.
"Pemerintah Spanyol tetap berkomitmen untuk tidak menjual atau membeli senjata dari negara Israel sejak pecahnya konflik bersenjata di Gaza,” bunyi pernyataan tersebut, dikutip Anadolu, Rabu (30/10/2024).
Pernyataan itu juga menambahkan bahwa perusahaan Israel akan dikecualikan dari kontrak pengadaan senjata di masa mendatang.
Di Uni Eropa, Spanyol menjadi salah satu pengkritik paling vokal atas serangan Israel di Gaza dan Lebanon. Awal tahun ini, Spanyol juga secara resmi telah mengakui negara Palestina.