ERA.id - Atlet breakdance asal Australia, Rachael Gunn, memutuskan untuk pensiun setelah menuai kecaman saat tampil di Olimpiade Paris.
"Saya tidak akan bertanding lagi, tidak. Saya akan terus bertanding, tentu saja, tetapi tampaknya sangat sulit bagi saya untuk melakukannya sekarang untuk menghadapi pertandingan" katanya selama siaran 2DayFm, dikutip Guardian, Kamis (7/11/2024).
"Ya, maksudku aku masih menari, dan aku masih menari. Tapi, kau tahu, itu seperti di ruang tamuku bersama pasanganku," tambahnya.
Atlet berusia 37 tahun itu menuai kecaman dan ejekan di media sosial setelah penampilan viralnya di Olimpiade Paris. Dia kalah dengan skor 54-0 setelah menampilkan gerakan lompat kanguru dan sprinkler.
Sejak saat itu namanya populer hingga muncul beragam teori konspirasi dirinya bisa terpilih mewakili Australia untuk kompetisi. Bahkan suaminya, Samuel Free, yang juga pelatihnya, dituduh terlibat dalam pemilihannya.
"Itu masih mustahil untuk diterima, teori konspirasi itu benar-benar liar, dan itu benar-benar mengecewakan karena saya merasa seperti tidak memiliki kendali atas bagaimana orang melihat saya atau siapa saya, siapa pasangan saya, kisah saya," tegasnya.
Gunn lolos ke Olimpiade setelah memenangkan Kejuaraan Oseania 2023 di Sydney, dan karena keanehan dalam perhitungan peringkat, ia bahkan dinobatkan sebagai atlet wanita peringkat teratas dalam cabang olahraga tersebut pada bulan September.
Sejak saat itu, breakdance dihapus dari program Olimpiade Los Angeles 2028.
Sebuah petisi online yang menuduh Gunn memanipulasi prosedur kualifikasi untuk mendapatkan tempatnya di Paris menarik 50.000 tanda tangan sebelum dihapus atas permintaan Komite Olimpiade Australia (AOC).
AOC juga membantah keterlibatan suami Rachael Gunn dalam pemilihan dirinya mewakili Australia.
"Tetapi saya hanya mencoba dan tetap pada sisi positif dan itulah yang membuat saya bertahan," pungkasnya.