Jepang Ajukan Perundingan Soal Tarif Dagang dari Trump, Siap Kirim Tim ke AS

| 08 Apr 2025 13:15
Jepang Ajukan Perundingan Soal Tarif Dagang dari Trump, Siap Kirim Tim ke AS
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba (Dok. Kyodo News)

ERA.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut pemerintah Jepang akan mengirim tim untuk berunding soal perdagangan. Perundingan itu dilakukan setelah Trump menetapkan tarif dagang sebesar 24 persen terhadap Jepang.

Dalam unggahan di Truth Social miliknya, Trump mengatakan bahwa Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba meminta perundingan tentang tarif perdagangan yang diberlakukan AS. 

"Jepang mengirim tim untuk berunding tentang perdagangan," kata Presiden AS Donald Trump, dilansir Reuters, Selasa (8/4/2025).

"Negara-negara dari seluruh dunia berbicara kepada kami. Parameter yang sulit tetapi adil sedang ditetapkan," sambungnya.

Selama proses negosiasi perundingan tarif dagangan itu, Trump menunjuk Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer sebagai penanggung jawab.

Perundingan ini, kata Trump, dilakukan setelah PM Ishiba berbicara secara terpisah dengannya pada Senin (7/4). Selama pembicaraan itu, Ishiba meminta Trump untuk memikirkan kembali keputusannya. 

Keputusan Trump untuk mengenakan pungutan sebesar 25 persen pada impor mobil dan tarif timbal balik sebesar 24 persen pada barang-barang Jepang lainnya diperkirakan akan memberikan pukulan besar bagi ekonomi Jepang yang bergantung pada ekspor.  

Perdana Menteri Jepang mengatakan bahwa ia memberi tahu Trump melalui panggilan telepon bahwa kebijakan tarifnya sangat mengecewakan dan mendesaknya untuk mempertimbangkan kembali.

"Saya katakan kepadanya bahwa kita harus menjajaki cara-cara untuk bekerja sama secara luas dengan cara yang dapat menguntungkan kedua negara, termasuk melalui lebih banyak investasi daripada tarif sepihak," kata Ishiba.

"Kedua pihak akan menunjuk menteri yang bertanggung jawab untuk melanjutkan diskusi," sambung Ishiba. 

Pembicaraan melalui telepon itu dilakukan beberapa hari setelah Ishiba mengatakan bahwa ia akan meminta panggilan telepon sebelum mempertimbangkan negosiasi langsung dengan Trump untuk menyampaikan pendapatnya bahwa Jepang, sekutu dekat AS, harus dibebaskan dari tarif. 

"Kedua pemimpin sepakat untuk terus berbicara dengan cara yang terus terang dan konstruktif," tegas Ishiba.  

Pekan lalu, Trump mengatakan bahwa ia akan mengenakan tarif dasar 10 persen pada semua impor ke AS dan bea yang lebih tinggi pada puluhan negara lain, termasuk beberapa mitra dagang terbesar Washington, yang mengguncang pasar global dan membingungkan sekutu AS. 

Di sisi lain, Ishiba memanggil menteri ekonomi utama, termasuk Menteri Keuangan Katsunobu Kato, Minggu malam dan menginstruksikan mereka untuk waspada dan menanggapi perkembangan pasar, menurut surat kabar Nikkei Jepang.

Jepang menegosiasikan kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat selama masa jabatan pertama Trump sebagai presiden.

Berdasarkan pakta yang mulai berlaku pada tahun 2020, Jepang menurunkan tarifnya atas produk pertanian dan daging sapi dari Amerika Serikat, sementara tidak melihat adanya pemotongan tarif AS atas mobil dan suku cadang mobil Jepang. 

Pengumuman tarif Trump baru-baru ini telah mengirimkan gelombang kejutan ke pasar keuangan global, menyebabkan saham Jepang jatuh dan mengangkat yen Jepang terhadap dolar AS.

Rekomendasi