ERA.id - Perusahaan teknologi OpenAI mengaku tertarik membeli Chrome, aplikasi mesin pencarian milik Google apabila dijual.
Dilaporkan oleh The Verge, Rabu (23/4/2025), kabar ini pertama kali dilaporkan oleh Reuters yang menyebutkan pernyataan tersebut datang dari salah seorang petinggi ChatGPT kepada hakim yang tengah menangani kasus Google.
Tahun lalu, Departemen Kehakiman AS mengusulkan agar Google melepas Chrome sebagai solusi atas putusan monopoli layanan pencarian daring yang ditetapkan oleh Hakim Amit Mehta.
Tahap upaya hukum sudah mulai berjalan dengan persidangan dimulai pada Senin (21/4/2025). Google pun berencana mengajukan banding atas kasus hukum tersebut.
Eksekutif OpenAI, Nick Turley, juga bersaksi bahwa OpenAI telah menghubungi Google tahun lalu tentang kemungkinan kemitraan yang akan memungkinkan ChatGPT menggunakan teknologi pencarian Google.
Sayangnya, ChatGPT belum berhasil mendapatkan kesepakatan tersebut dan saat ini perusahaannya dapat menarik informasi dari pesaing Google, yaitu Bing.
Namun, OpenAI menyebutkan terdapat masalah kualitas yang signifikan.
"Kami yakin memiliki banyak mitra, dan khususnya API Google, akan memungkinkan kami untuk menyediakan produk yang lebih baik bagi pengguna," kata OpenAI dalam surel yang ditunjukkan pada masa persidangan.
Google memilih untuk tidak bermitra dengan OpenAI, dan Turley mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya tidak memiliki kemitraan dengan perusahaan tersebut.
Lebih lanjut, Turley mengatakan OpenAI pada akhirnya mengerjakan indeks pencariannya sendiri. Meskipun OpenAI awalnya ingin ChatGPT menggunakannya untuk 80 persen pencarian pada akhir tahun 2025, perusahaan tersebut kini yakin bahwa mencapai tonggak sejarah itu akan memakan waktu bertahun-tahun.