Ledakan di Iran Tewaskan 40 Orang, Ali Khamenei Desak Penyelidikan Menyeluruh

| 28 Apr 2025 12:15
Ledakan di Iran Tewaskan 40 Orang, Ali Khamenei Desak Penyelidikan Menyeluruh
Ali Khamenei (X/tr_khamenei_ir)

ERA.id - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memerintahkan penyelidikan menyeluruh terkait penyebab ledakan besar yang menewaskan 40 orang dan melukai 1.000 orang lainnya.

Instruksi itu datang setelah Presiden Masoud Pezeshkian mengunjungi lokasi ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee dekat Selat Hormuz.

"Pejabat keamanan dan peradilan berkewajiban untuk menyelidiki secara menyeluruh, mengungkap kelalaian atau niat apa pun, dan menindaklanjutinya sesuai dengan peraturan," kata Khamenei, dikutip IRNA, Senin (29/4/2025). 

Dari gambar udara yang dirilis oleh kepresidenan Iran menunjukkan asap hitam mengepul dari zona bencana pada hari Minggu (28/4) dan terbang ke arah laut.

Kepulan asap itu menyebabkan polusi udara dan menyebar di seluruh wilayah. Seluruh sekolah dan kantor di Bandar Abbas, ibu kota provinsi Hormozgan di dekatnya, diperintahkan ditutup.

Di sisi lain, Kementerian kesehatan mendesak warga untuk tidak keluar rumah sampai pemberitahuan lebih lanjut dan menggunakan masker pelindung.

"Kami akan berusaha untuk merawat keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai, dan kami pasti akan merawat orang-orang terkasih yang terluka," kata Presiden Pezeshkian. 

The New York Times mengutip seseorang yang memiliki hubungan dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas masalah keamanan, mengatakan bahwa yang meledak adalah natrium perklorat, bahan utama dalam bahan bakar padat untuk rudal.

Namun juru bicara kementerian pertahanan Reza Talaei-Nik mengatakan bahwa tidak ada kargo yang diimpor atau diekspor untuk bahan bakar militer atau penggunaan militer di daerah tersebut. 

Kantor bea cukai pelabuhan mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh televisi pemerintah bahwa ledakan itu mungkin disebabkan oleh kebakaran yang terjadi di depot penyimpanan bahan kimia dan berbahaya. 

Berdasarkan laporan, jumlah korban terluka akibat ledakan sebanyak 1.242 jiwa. Kepala Bulan Sabit Merah Pirhossein Koolivand mengatakan beberapa korban luka diterbangkan untuk dirawat di ibu kota Teheran.

Rekomendasi