Mesir Umumkan Status Darurat Cuaca Ekstrem, Tiang Listrik Ambruk hingga Ujian Sekolah Batal

| 01 Jun 2025 10:00
Mesir Umumkan Status Darurat Cuaca Ekstrem, Tiang Listrik Ambruk hingga Ujian Sekolah Batal
Cuaca ekstrem di Mesir (Dok. Istimewa)

ERA.id - Mesir mengumumkan status darurat setelah dilanda cuaca ekstrem dengan angin kencang, badai petir hingga hujan es secara tiba-tiba. Kondisi ini memaksa sejumlah sekolah membatalkan ujian demi keselamatan.

Dalam pernyataan resmi, pemerintah provinsi Alexandria di bagian utara menyampaikan bahwa badai tersebut menyebabkan gangguan besar di berbagai wilayah kota.

"Sejumlah pohon tumbang, tiang lampu jalan rusak, dan beberapa ruas jalan tergenang banjir," kata pernyataan itu dikutip Anadolu, Minggu (1/6/2025). 

Pemerintah setempat pun menerjunkan tim darurat untuk membersihkan puing-puing dan menyedot genangan air guna mengembalikan aktivitas masyarakat seperti semula.

Dari rekaman video yang dibagikan di media sosial memperlihatkan kondisi jalanan yang tergenang, kilatan petir yang menyambar, tiang listrik yang roboh, kendaraan rusak, serta hujan deras yang memicu kepanikan di kalangan warga.

Direktur Prakiraan dan Peringatan Dini Badan Meteorologi Mesir Mahmoud Shaheen menjelaskan bahwa badai ini dipicu oleh sistem tekanan rendah yang menyebabkan suhu turun drastis dan membentuk awan badai yang sangat rendah. 

Shaheen menyebutkan badai ini sebagai sistem cuaca yang bergerak cepat, namun menegaskan bahwa tidak ada indikasi siklon destruktif. 

Selain itu, Shaheen menambahkan bahwa fenomena seperti ini umum terjadi pada musim dingin dan semi di Mesir. Namun, tingkat keparahannya kali ini disebabkan oleh downburst (hembusan angin ke bawah) dan awan badai yang terbentuk sangat dekat dengan permukaan tanah.

Gubernur Alexandria Ahmed Khaled Hassan Saeed memerintahkan seluruh instansi di kota untuk siaga penuh. Ia juga meminta otoritas transportasi umum untuk menambah armada bus demi membantu siswa yang sedang menuju lokasi ujian.

Selain itu, pelaksanaan ujian tingkat sekolah menengah pun ditunda selama satu jam untuk memastikan keselamatan para pelajar dan memberikan waktu tambahan bagi petugas darurat membersihkan area berbahaya.

Rekomendasi