Kutuk Serangan Iran, Arab Saudi Siap Dukung Qatar Ambil Tindakan

| 24 Jun 2025 15:00
Kutuk Serangan Iran, Arab Saudi Siap Dukung Qatar Ambil Tindakan
Arab Saudi (Dok. Istimewa)

ERA.id - Arab Saudi mengutuk serangan Iran yang menargetkan pangkalan militer AS al-Udeid di Doha, Qatar. Arab Saudi menilai Tindakan itu melanggar hukum internasional.

Dalam sebuah pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, pihak Kerajaan mengutuk dan mengecam keras agresi yang dilakukan oleh Iran terhadap Qatar. Tindakan itu dinilai melanggar hukum internasional dan prinsip-prinsip bertetangga yang baik.

"Agresi ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip bertetangga yang baik. Ini tidak dapat diterima dan tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apa pun," demikian pernyataan itu, dikutip Al Arabiya, Selasa (24/6/2025).

Pernyataan itu juga menekankan bahwa Kerajaan Arab Saudi mengedepankan solidaritas dan dukungan penuh terhadap Qatar. Pihaknya juga akan mendukung apapun yang akan dilakukan Qatar dalam menyikapi serangan tersebut.

"Kerajaan menegaskan solidaritas dan dukungan penuhnya untuk Negara Qatar, dan mengerahkan semua kemampuannya untuk mendukung Negara Qatar dalam semua tindakannya," tegasnya.

Diketahui militer Iran meluncurkan serangan yang menargetkan pangkalan militer AS al-Udeid di Doha, Qatar, pada Senin (23/6). Rudal itu diluncurkan atas serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran. 

Qatar mengutuk serangan Iran dan mengatakan bahwa mereka berhak untuk menanggapi secara langsung dan sesuai dengan hukum internasional.

Selain itu, Uni Emirat Arab juga mengecam keras serangan Iran terhadap pangkalan al-Udeid di Qatar, fasilitas militer AS terbesar di kawasan tersebut.

"UEA mengecam keras serangan (Iran) terhadap Pangkalan Udara al-Udeid di Negara Qatar, menganggapnya sebagai pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan dan wilayah udara Qatar," kata Kementerian Luar Negeri Abu Dhabi dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi WAM.

Sementara itu, pada Minggu (22/6), Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman alias MBS langsung menghubungi sejumlah pemimpin negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), termasuk Bahrain, Oman, Qatar, Kuwait, dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk membahas situasi terkini. 

Selama pertemuan itu, MBS fokus pada perkembangan regional terbaru dan dampak dari serangan Israel terhadap Iran, termasuk fasilitas nuklir. 

"Pembahasan difokuskan pada perkembangan regional terbaru dan dampak serangan Israel terhadap Republik Islam Iran, termasuk penargetan fasilitas nuklir Iran oleh Amerika Serikat," demikian yang dilaporkan Kantor Berita Resmi Saudi (SPA). 

"Para pemimpin menekankan persatuan negara-negara anggota GCC mengingat keadaan kritis saat ini. Mereka menyerukan pengendalian diri, penghindaran eskalasi, dan penyelesaian semua perbedaan melalui cara diplomatik," tambahnya.

Selain itu, MBS juga membahas isu yang sama dalam dua panggilan telepon terpisah lainnya pada hari Minggu dengan presiden Prancis dan perdana menteri Italia. Dalam kedua panggilan tersebut, pentingnya menahan diri, menghindari eskalasi, dan menyelesaikan perselisihan melalui cara diplomatik ditekankan.

Sejak serangan Iran diluncurkan, sejumlah negara di Timur Tengah memutuskan untuk menutup wilayah udaranya demi keamanan.

Rekomendasi