ERA.id -Kepala Badan Pangan Dunia dari PBB khawatir rakyat Lebanon akan kehabisan gandum dan roti dalam waktu 3,5 minggu pasca ledakan di Pelabuhan Beirut (4/8/2020). Hal ini dikarenakan 85 persen gandum didatangkan lewat pelabuhan yang hancur tersebut.
David Beasley telah berada di Beirut, Lebanon, untuk menilai skala kerusakan yang terjadi akibat ledakan dahsyat sepekan yang lalu. Seperti dilansir Al Jazeera, ia telah menengok lokasi ledakan dan melihat kesempatan untuk mengembalikan fungsi pelabuhan secara temporer.
"Bekerjasama dengan militer Lebanon, kami yakin mampu membersihkan bagian tersebut," kata Beasley. "Kami akan mengangkut semua peralatan lewat udara. Kami coba lakukan semua yang bisa kami kerjakan."
Beasley mengaku telah bertemu dengan semua kabinet Lebanon, yang lengser pada Senin lalu, dan meminta kerja sama mereka. "Kerja sama penuh. Jangan ada hambatan apapun," katanya mengulangi. Hal ini ia sampaikan karena warga Lebanon tengah diliputi kemarahan dan meminta agar seluruh bantuan internasional "disampaikan langsung ke warga Lebanon."
Saat ini, Lebanon masih ditangani eks Perdana Menteri Hassan Diab yang ditugasi untuk membentuk kabinet baru bagi pemerintahan Lebanon. Selain itu, tim investigasi independen tengah menyidik penyebab dan mencari pihak yang bertanggungjawab atas ledakan yang telah menewaskan 160 orang dan melukai 6.000 orang tersebut.