Rumor PM Jepang Shinzo Abe Sakit Parah Memicu Spekulasi Suksesi

| 18 Aug 2020 18:30
Rumor PM Jepang Shinzo Abe Sakit Parah Memicu Spekulasi Suksesi
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe setelah keluar dari Keio University Hospital, Senin (17/8/2020).

ERA.id - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dirawat di Keio University Hospital selama tujuh jam pada Senin (17/8/2020). Asisten Abe mengatakan bahwa PM Jepang tersebut menjalani check-up rutin, namun, banyak rumor mengatakan bahwa pria berumur 65 tahun tersebut tengah sakit.

Abe, perdana menteri Jepang yang paling lama bertugas, sempat jatuh sakit pada tahun 2007 karena mengalami problem usus besar. Lewat pengobatan rutin, ia berhasil mengelola penyakitnya itu dan tetap memimpin Partai Liberal Demokrat pada kemenangan pilpres 2012.

Senin lalu Abe menjalani sejumlah tes, seperti dikatakan kantor PM Abe, sebelum ia kembali ke rumahnya di Tokyo, Jepang. Sang PM Jepang tak menjawab pertanyaan yang diajukan ke padanya selama perjalanan keluar pintu rumah sakit, kata media South China Morning Press (SCMP).'

Abe rutin mejalani check-up medis setiap enam bulan sekali. Namun, seperti diberitakan SCMP, check-up terakhir Abe adalah dua bulan lalu, yaitu pada tanggal 13 Juni. Selama ini beberapa pejabat pemerintahan Jepang terus menyanggah rumor bahwa Abe tengah sakit parah. Sebuah majalah berita menurunkan laporan bahwa PM Abe sempat muntah darah di kantornya pada 6 Juli lalu, hingga harus membatalkan seluruh pertemuannya pada hari itu.

Selain itu, ia juga tidak bisa menghadiri pertemuan di parlemen atau konferensi pers apapun selama lebih dari satu bulan.

Menteri Keuangan Taro Aso berkata pada para reporter, Senin lalu, bahwa Abe telah bekerja selama 147 hari tanpa putus sejak tanggal 20 Juni.

"Tak mengherankan bahwa seseorang yang bekerja selama itu akhirnya berada dalam kondisi yang lemah," kata Menteri Aso.

Jepang tengah berjibaku terhadap meningkatnya kasus virus korona di Tokyo. Sementara itu, pada kuartal kedua Jepang, Negara Sakura mengalami kontraksi ekonomi terburuk dalam sejarah. Pemerintah juga harus menghadapi kasus banjir bandang yang menimpa area selatan Jepang, hubungan yang memburuk dengan sejumlah negara tetangga, dan ketidakpastian hubungan bilateral dengan Amerika Serikat.

Saat ini pemerintah Jepang sedang mempersiapkan kemungkinan bila Abe kembali jatuh sakit sebelum akhir masa tugasnya, Oktober nanti. Jika ia harus mundur dari pos-nya, maka secara otomatis tampuk kekuasaan akan diberikan pada Menteri Keuangan Taro Aso.

Aso pun hanya akan menjadi pemimpin kabinet Jepang sampai partai LDP bisa menyelenggaraan pemilihan presiden berikutnya, seperti dikatakan Hiromi Murakami, profesor ilmu politik Temple University di Tokyo, Jepang.

Rekomendasi