Manusia Tercepat di Dunia, Usain Bolt, Terinfeksi COVID-19

| 25 Aug 2020 19:30
Manusia Tercepat di Dunia, Usain Bolt, Terinfeksi COVID-19
Usain Bolt, peraih medali emas lari sprint 100m dan 200m di tiga Olimpiade (2008, 2012, 2016) positif terinfeksi COVID-19 beberapa hari setelah mengadakan pesta ulang tahun ke-34. (Celebs Journey)

ERA.id - Beberapa hari setelah mengadakan pesta besar tanpa masker, Usain Bolt, atlet sprinter peraih medali emas Olimpiade, terjangkit COVID-19. Saat ini ia menjalani karantina mandiri.

Seperti dilansir laman Al Jazeera, Kementerian kesehatan Jamaika mengkonfirmasi, Senin (24/8/2020), bahwa Bolt, pemegang rekor dunia sprint jarak 100m dan 200m, positif terinfeksi COVID-19. Sebelumnya, sang sprinter memposting video di media sosial bahwa ia telah menjalani tes dan sedang menunggu hasilnya.

"Agar aman. Aku mengkarantina diri dan bersikap santai saja," kata Bolt dalam video tersebut.

Bolt, satu-satunya sprinter yang pernah meraih medali emas Olimpiade (2008, 2012, dan 2016) di cabang lari sprint jarak 100m dan 200m, mengatakan tak memiliki gejala COVID-19, seperti sesak nafas.

Usain Bolt mengaku menjalani uji COVID-19 pada Sabtu (22/8/2020), sehari setelah ia mengadakan pesta ulang tahunnya yang ke-34. Dalam pesta tersebut, para undangan berdansa tanpa memakai masker.

"Ini adalah pesta ulang tahun terbaik dalam hidupku," tulis Usain Bolt, yang telah pensiun dari dunia atletik pada tahun 2017, di sebuah posting Instagram.

Dalam acara ulang tahun Bolt juga hadir pemain sepak bola dari tim Manchester City sekaligus timnas Inggris, Raheem Sterling, yang langsung menjalani isolasi mandiri setelah beredarnya kabar tersebut.

Saat ini, jumlah penambahan harian untuk kasus COVID-19 di Jamaika meningkat dari 10 kasus per hari pada pekan lalu menjadi 60 kasus selama empat hari terakhir. Seperti dilansir Al Jazeera, negara tersebut kini mencatat 1.612 kasus COVID-19, dan 16 kasus kematian.

Otoritas setempat menuduh dibukanya bandara internasional dan aktivitas penuh keramaian selama libur panjang bulan Agustus ini menjadi penyebab meningkatnya kasus positif COVID-19. Selain itu, banyak warga Jamaika masih menolak memakai masker dan mempraktekkan protokol kesehatan.

Rekomendasi