Hari Ini, Tahapan Awal Pilpres AS 2020

| 04 Sep 2020 18:42
Hari Ini, Tahapan Awal Pilpres AS 2020
Ilustrasi blangko surat suara yang dipakai dalam pemilih presiden Amerika Serikat. (Flickr)

ERA.id - Proses pemilihan presiden Amerika Serikat dimulai hari Jumat, (4/9/2020) dengan dikirimkannya blangko surat suara di negara bagian North Carolina. Berbeda dengan tahun sebelumnya, penggunaan hak suara via surat (mail voting) meningkat di kalangan pemilih Partai Demokrat dan pemilih independen.

Sebanyak 618.000 blangko surat suara yang akan dikirim dalam gelombang pertama di North Carolina berjumlah 16 kali lebih banyak dari pemilu 2016 lalu. Seperti dilansir Associated Press, blangko sebanyak itu mayoritas diminta oleh pemilih Partai Demokrat dan independen, mengonfirmasi prediksi para pengamat beberapa bulan terakhir.

Sebelumnya, situasi pandemi COVID-19 diprediksi akan memaksa puluhan juta warga AS untuk mengumpulkan suaranya via pos (mail voting). Selain North Carolina, negara bagian Wisconsin juga telah menerima permintaan 100.000 blangko surat suara. Sementara itu, di Florida, di mana hanya ada 3.347.960 permintaan blangko suara di pemilu 2016, saat ini rekues surat suara naik menjadi 4.270.781.

Pada Kamis lalu, sejumlah pekerja mulai menempelkan label alamat ke amplop-amplop dan memasukkan blangko surat suara ke dalamnya. Direktur Komite Pemilihan Umum Gary Sims berkata bahwa para karyawan dipaksa untuk terus menjaga jarak dan sesering mungkin menggunakan hand sanitizer selama masa pandemi ini.

Peta pengiriman blangko surat suara pilpres AS
Tanggal pengiriman blangko surat suara yang diatur di tiap negara bagian Amerika Serikat.

Selain bisa melakukan pemilihan langsung di bilik-bilik pencoblosan pada 3 November nanti, warga AS memang bisa memberikan suaranya via pos. Blangko surat suara bisa dipesan maksimal sampai 27 Oktober dan harus diterima kembali oleh kantor pemilihan umum pada 3 November.

Sebelumnya, Presiden Donald Trump, petahana dalam pilpres AS 2020, sering menuduh tanpa alasan yang valid bahwa sistem pemilihan via pos diwarnai kecurangan. Hal ini nampaknya didengarkan oleh pemilihnya dari Partai Republik, yang mayoritas memilih untuk mencoblos langsung di tanggal 3 November nanti.

Perbedaan di antara kedua kubu dianggap banyak pihak sebagai tak terlalu berarti. Bahkan jika suara dari Partai Demokrat tampak memimpin di penghitungan awal, hasil akhir pada tanggal 3 November tetap tak bisa dikesampingkan, seperti kata pakar politik dari Universitas Florida, Michael McDonald.

Hal ini disetujui oleh Tom Bonier, direktur utama firma data Target Smart yang berafiliasi dengan Partai Demokrat. Namun, ia pertama-tama senang karena mendapati bahwa 16 persen pemesan blangko surat suara adalah para pemilih perdana, kaum remaja yang belum memilih pada pilpres 2016.

"Kaum muda Demokrat yang cepat beradaptasi dengan teknik [mail-in ballot] menunjukkan bahwa kubu kami tampak lebih antusias," kata Bonier, seperti dikutip Associated Press.

Rekomendasi