Rencana Kerusuhan 'Settingan' Pendukung Trump Bocor ke Publik

| 24 Sep 2020 12:00
Rencana Kerusuhan 'Settingan' Pendukung Trump Bocor ke Publik
Ilustrasi seorang anggota kelompok milisi sayap-kanan Proud Boys. (Bellingcat)

ERA.id - Teks percakapan antar anggota kelompok Patriots Coalition, yang mendukung Presiden Donald Trump dalam Pilpres AS 2020, memuat informasi bahwa mereka bersiap melakukan kekerasan, mencari persenjataan, dan bahkan berniat melakukan pembunuhan politik di negara bagian Oregon.

Percakapan dalam aplikasi GroupMe itu didapatkan oleh kelompok aktivis anti-fasis Eugene Antifa dan dibagikan ke sejumlah media internasional.

Di percakapan tersebut, para anggota kelompok Patriots Coalition yang berpusat di kota Portland berencana berkonfrontasi dengan para aktivis sayap-kiri, dikenal dengan istilah Antifa, di kota Portland.

Dari laporan The Guardian, terdapat rencana menggunakan senapan paintball khusus dalam konfrontasi, yang salah satunya dijadwalkan terjadi akhir pekan ini. Sementara itu, seseorang bernama Mark Melchi, yang mengaku pernah berpangkat kapten di militer AS, mendukung rencana aksi kekerasan di kota Portland. Dalam bukti chat tersebut, Melchi juga tampak mengakui bahwa ia terlibat dalam kelompok milisi pro-Trump bernama "1776 2.0" yang menyebabkan sejumlah bentrokan di Portland dan beberapa kota lainnya.

"Ini bukan sekadar perkelahian di mana orang saling pukul. Di sini, orang bakal tertembak, tertusuk, dan dipukuli habis-habisan," kata Melchi mengenai keterlibatannya dalam bentrokan terdahulu.

Melchi juga membeberkan bahwa sejumlah oknum polisi di beberapa negara bagian AS bersedia berkomplot dengan kelompok milisi konservatif ini. Sejumlah polisi, kata dia, bersedia tutup mulut dan mematikan kamera surveilans mereka ketika kekerasan terjadi.

 

Berdasarkan paparan koran The Guardian, kelompok milisi konservatif tampak lebih didorong oleh rasa benci mereka terhadap kaum Antifa, dan tidak terpikat pada aspek ideologi yang lebih dari itu. Mereka juga dipersatukan oleh dukungan ke Presiden Donald Trump dan semangat nasionalisme Amerika Serikat.

Alex Newhouse, kepala riset digital di sebuah pusat studi kontra-terorisme di Middlebury Institute melihat bahwa terjadi "desensitisasi atas kekerasan" dalam kelompok milis seperti Patriots Coalition.

"Mereka percaya bahwa beberapa orang bersenjata bisa mengusir orang-orang jahat yang mengancam eksistensi mereka [dari Amerika Serikat]," kata Newhouse.

Menurut Newhouse, tertariknya kaum ekstrimis sayap-kanan pada upaya berbau kekerasan menunjukkan bahwa mereka kini berubah menjadi kaum 'akselerasionis', yang mengejar perubahan dengan cara apapun, termasuk kekerasan.

Sentimen antagonis dari dua sayap politik di Oregon bahkan juga merambah ke fenomena kebakaran hutan yang terjadi sejak awal September lalu. Banyak milisi ekstrim konservatif melihat kebakaran di Oregon adalah akibat kaum Antifa yang sengaja membakar hutan.

Selain para demonstran antif-fasisme, politisi Partai Demokrat dikabarkan juga menjadi incaran kelompok milisi. Contohnya adalah walikota Portland, Ted Wheeler, seorang Demokrat, yang dianggap sebagai satu dari sekian "perusuh" yang ada di kawasan tersebut.

Rekomendasi