Tim Editor
ERA.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan akan mengirim 120 juta tes diagnosis cepat virus korona bagi negara-negara berkembang.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa pada hari Senin (28/09/2020) mengatakan bahwa WHO dan para mitranya telah mencapai kesepakatan dalam penyediaan uji berbasis antigen.
"Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan telah mengembangkan dua jenis tes, yang masing-masing ditetapkan harga hingga 5 dolar Amerika (Rp70 ribuan)," ucapnya seperti dikutip dari NHK, Selasa (29/9/2020).
Uji tersebut dikatakan akan menyediakan hasil yang dapat diandalkan dalam sekitar 15 hingga 30 menit. Tidak seperti uji PCR, tes tersebut dapat dilakukan dengan mudah di berbagai wilayah yang kekurangan tenaga kesehatan terlatih.
Tes tersebut akan dikirimkan ke 133 negara di Afrika, Amerika Selatan, dan berbagai wilayah lainnya, di mana sistem pengetesan lemah dituding sebagai faktor penyebaran penularan dan peningkatan kasus yang parah.
