Diam-Diam Amerika Punya Obat COVID-19 Regeneron

| 08 Oct 2020 17:22
Diam-Diam Amerika Punya Obat COVID-19 Regeneron
Ilustrasi (Pixabay)

ERA.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dinyatakan sembuh hanya beberapa hari setelah dirawat akibat positif tertular COVID-19. Ia menggunakan terapi antibody cocktail REGN-COV2 yang dikembangkan Regeneron Pharmaceuticals, Inc.

Pemberian obat ekperimental tersebut dilakukan sebelum Trump dirujuk ke RS Militer Walter Reed untuk dirawat. 

Lantas, apa itu antibody cocktail dari Regeneron? 

Regeneron antibody cocktail merupakan koktail antibodi eksperimental yang saat ini tengah dikembangkan. Namun, dengan catatan hingga saat ini belum ada pengobatan yang secara paten disetujui untuk mengatasi COVID-19. 

Pada tahap awal uji klinis yang melibatkan 275 orang yang positif COVID-19 tapi tak dirawat di rumah sakit. Pemberian REGN-COV2 dilaporkan memiliki dampak yang positif. 

Pasien positif Covid-19 tersebut kemudian dibagi menjadi tiga kelompok. Dua kelompok perlakukan dan satu kontrol (placebo). Kelompok pertama diberikan dosis tinggi dengan satu kali infus yang berisi larutan 8 gram REGN-COV2 dan kelompok kedua hanya diberi dosis 2,4 gram saja.

Infografik (Ilham/era.id)

Pemberian REGN-COV2 terbukti menurunkan jumlah virus dalam tubuh pasien dalam waktu tujuh hari. Pasien yang tak mampu mengembangkan antibodinya sendiri secara alami mengalami penurunan gejala pada hari ke-13. Sementara untuk pasien yang diberi REGN-COV2 mengalami penurunan gejala mulai pada hari ke enam. 

Penggunaan dosis REGN-COV2 disebut tak memberikan efek samping.

"Setelah tim kami yang berbakat bekerja berbulan-bulan dengan sangat keras, kami sangat bersyukur melihat cocktail antibodi Regeneron REGN-COV2 dengan cepat mengurangi viral load dan gejala terkait pada pasien yang terinfeksi Covid-19," kata George D. Yancopoulos, MD, Ph. D., Presiden dan Kepala Pejabat Ilmiah Regeneron.

Hasilnya menunjukkan bahwa REGN-COV2 dapat memberikan pengganti pengobatan untuk meningkatkan kekebalan yang terjadi secara alami.

"Pasien ini cenderung tidak dapat membunuh virus sendiri, dan berisiko lebih besar mengalami gejala yang berkepanjangan. Kami sangat bersemangat melihat karakteristik hasil uji yang kuat dan konsisten ini, serta profil keamanan yang dapat ditoleransi dengan baik." tambah Yancopoulos, melansir situs resmi perusahaan.

Kini REGN-COV2 juga tengah diuji klinis tahap III di Inggris. Salah satu pemimpin investigasi untuk tahap akhir ini adalah Peter Horby, Professor of Emerging Infectious Diseases and Global Health, Nuffield Department of Medicine, University of Oxford.

Tags : obat korona
Rekomendasi