ERA.id - Karya kaligrafi dari tokoh China Mao Zedong, yang diperkirakan bernilai triliunan rupiah, ditemukan telah terpotong menjadi dua. Pemiliknya, pria Hong Kong berusia 49 tahun, mengiru karya tersebut barang palsu.
Koran the South China Morning Post, mengutip satu orang polisi Hong Kong, menuliskan bahwa karya kaligrafi, yang dibeli sang pria dengan harga 500 dolar Hong Kong (Rp863.600), dipotong jadi dua karena terlalu panjang untuk dipajang.
"Berdasarkan investigasi kami, orang itu merasa kaligrafi ini terlalu panjang," kata Tony Ho, seorang pengawas reskrim kepolisian Hong Kong, dalam sebuah konferensi pers Selasa (6/10/2020).
Kaligrafi Mao Zedong, seorang ketua Partai komunis China sekaligus pendiri Republik Rakyat China, adalah satu dari sekian koleksi seni yang dicuri dari apartemen kolektor seni Fu Chunxiao di Hong Kong. Para pencuri mengambil 24.000 koleksi perangko China, 10 koin antik, dan 7 lembaran kaligrafi.
Fu menaksir nilai kaligrafi Mao setara 300 juta dolar AS (Rp3,97 triliun).
Polisi telah menangkap tiga orang yang diduga membantu pencurian itu. Tony Ho mengatakan bahwa dua orang pencuri masih buron.
Meski beberapa benda seni telah ditemukan, 24.0000 perangko China dan enam lembaran kaligrafi lainnya saat ini masih belum ditemukan.