ERA.id - Anak pemimpin Partai Komunis Indonesia (PKI) DN Aidit, yakni Ilham Aidit, terang-terangan kepada ERA.id bahwa ada yang janggal dalam film Pengkhianatan G30S/PKI.
Apa itu? Kata Ilham, ayahnya dicitrakan sebagai seorang perokok berat dalam film itu. Padahal semasa hidup, Aidit dikenal sebagai sosok yang tak suka merokok.
Belakangan film karya Arifin C. Noer itu 'dikuliti' adegannya. Semisal, saat adegan rapat PKI, Aidit yang diperankan oleh Syubah Asa memegang dan menghisap dalam-dalam sebatang rokok.
"Djawa adalah koentji," ujar Aidit dalam adegan rapat PKI yang dipenuhi kepulan asap rokok.
Nah, di sinilah Ilham bilang ayahnya bukan seorang perokok karena telah diberitahu oleh ibunya.
"Saya bisa katakan benar. Dan semua itu dikatakan langsung oleh ibu saya, oleh istrinya D.N Aidit," katanya kepada ERA.id beberapa waktu lalu.
Tak cuma itu, Ilham juga cerita kalau Aidit pernah ditawari rokok oleh pejabat dalam sebuah rapat. Saat itu, Aidit pun mencoba mengisap dan langsung batuk.
"Pakar-pakar itu mem-bully Aidit," sambungnya.
Namun, bukan berarti Aidit ogah merokok meski tak suka. Kadang kala Aidit ingin pula seperti kawannya seperti Presiden China Mao Zedong, Presiden Soekarno, hingga tokoh revolusi Kuba Che Guevara
Itu lagi-lagi menurut istri Aidit yang diceritakan ulang oleh Ilham. "Teman-temanya itu perokok yang andal dan aktif, cerutu pula. Dia selalu gagal," tutur pria yang berprofesi sebagai arsitek ini.
Lalu soal Aidit memegang rokok, Ilham mengaku yakin kalau ayahnya tak bisa merokok. Kalaupun merokok, itu hanya untuk pergaulan.
"Kalau ada orang yang menawari rokok dia suka pikir-pikir kemudian dia ambil, tapi kemudian enggak nyaman, dia matikan. Itu adalah kata-kata yang saya percaya dari ibu saya sendiri," ucapnya.
Untuk diketahui, istri dari mendiang sutradara Arifin C. Noer, Jajang C. Noer, juga menuturkan adegan merokok dalam rapat PKI memang untuk keperluan dramatisasi.