ERA.id - Otoritas keamanan di Amerika Serikat menangkap eks menteri pertahanan Meksiko pemerintahan Presiden Enrique Pena Nieto di bandara Los Angeles, Kamis (15/10), atas perintah Badan Narkotika AS (DEA), kata juru bicara DEA.
Seperti dilansir ANTARA, mantan menteri tersebut, Jenderal Salvador Cienfuegos, yang ditangkap bersama keluarganya di bandara, merupakan salah satu tokoh berpengaruh dalam perang melawan kartel narkoba di Meksiko. Namun, beberapa bekas pejabat yang terlibat perang melawan narkoba di Meksiko ternyata terlibat dalam bisnis barang haram itu.
Informasi penangkapan Cienfuegos turut dibenarkan sejumlah narasumber dari kalangan diplomat AS dan Meksiko yang dihubungi, Kamis.
Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard lewat unggahannya di Twitter mengatakan Duta Besar AS untuk Meksiko Christopher Landau telah menyampaikan informasi penangkapan tersebut.
"Konsulat Jenderal di Los Angeles akan memberi informasi mengenai alasan penangkapan dalam beberapa jam ke depan. Kami akan menawarkan pendampingan kekonsuleran terhadap tersangka. Saya akan menyampaikan perkembangannya nanti," kata Ebrard.
Penangkapan itu berlangsung tiga minggu sebelum pemilihan presiden AS pada 3 November 2020.
Presiden AS Donald Trump, yang kembali mencalonkan diri, menempatkan perang melawan kartel sebagai salah satu prioritasnya. Walaupun demikian, sejak ia menjabat pada 2017, Trump tidak mengumumkan banyak pencapaian.
Sumber dari kalangan diplomat Meksiko mengatakan Cienfuegos "ditahan di bandara Los Angeles atas permintaan DEA". Keterangan dari diplomat AS turut membenarkan surat penangkapan yang dikeluarkan DEA jadi dasar penangkapan tersebut.
Menurut sumber dari kalangan diplomat Meksiko, anggota keluarga Cienfuegos, yang berpergian bersama dirinya saat penangkapan, telah dibebaskan.
Cienfuegos merupakan menteri pertahanan pada pemerintahan Presiden Peta Nieto sampai masa jabatannya berakhir.
Pena Nieto menjabat sebagai presiden selama enam tahun sampai Desember 2018. Banyak menteri dan anggota partai pendukungnya terlibat kasus hukum, di antaranya korupsi dan kejahatan terorganisasi.
Di bawah komando Cienfuegos, tentara Meksiko diyakini bertanggung jawab atas sejumlah eksekusi mati sejumlah tersangka tanpa melalui proses peradilan. Dari beberapa kasus, salah satunya adalah pembantaian Tlatlaya yang menewaskan 22 anggota kartel narkoba pada 2014.
Tentara cukup banyak terlibat dalam aksi pemberantasan kartel narkoba di Meksiko dan publik menilai mereka tidak mudah disuap oleh para gembong narkoba.
Namun, sejumlah tentara di Sinaloa dikabarkan punya hubungan dengan jaringan kartel Joaquin "El Chapo" Guzman, yang saat ini mendekam dalam penjara AS.