PM Jepang: Kami Menolak Segala Bentuk Intimidasi di Laut China Selatan

| 21 Oct 2020 16:08
PM Jepang: Kami Menolak Segala Bentuk Intimidasi di Laut China Selatan
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga memberi sambutan saat bertemu dengan Asosiasi Alumni Jepang di Indonesia (PERSADA) di Jakarta, Rabu (21/10/2020). (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)

ERA.id - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga kembali menegaskan pihaknya tidak akan membiarkan ada intimidasi atau kegiatan apapun yang akan meningkatkan ketegangan di Laut CHina Selatan.

Berbicara di depan perwakilan media Jepang dan Indonesia di Jakarta, Rabu (21/10/2020), Suga mendorong seluruh sengketa di Laut China Selatan diselesaikan lewat jalur damai menggunakan aturan hukum internasional.

"Jepang menolak semua kegiatan yang dapat meningkatkan ketegangan dan saya ingin menitikberatkan bahwa seluruh konflik di Laut China Selatan semaksimal mungkin harus diselesaikan dengan hukum internasional, bukan kekuatan dan intimidasi," kata PM Suga, seperti dikutip ANTARA.

PM Suga menerangkan Jepang akan selalu berusaha mengajak pihak-pihak yang berkonflik untuk mencari solusi damai dan menegakkan supremasi hukum, yaitu aturan-aturan yang disepakati dalam hukum internasional, saat dihadapkan pada sengketa wilayah.

Dengan ini ia juga membantah tuduhan Menteri Luar Negeri China Wang Yi bahwa Jepang dan sekutunya hendak membentuk pakta pertahanan mirip NATO di Indo-Pasifik.

Jepang, menurut PM Suga, telah membantu negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa di Asia Tenggara (ASEAN) memelihara keamanan di Laut China Selatan melalui kegiatan patroli, yang salah satunya bertujuan mencegah aktivitas penangkapan ikan secara ilegal di wilayah perairan yang disengketakan tersebut.

"Saya juga ingin memanfaatkan reputasi pasukan penjaga keamanan laut kami untuk membina sumber daya manusia (di negara-negara ASEAN, red) untuk bidang ini (pertahanan maritim, red)," ujar Suga.

Sementara itu, terkait dengan kerja sama bidang pertahanan, ia menjelaskan Jepang telah menyepakati kerja sama transfer ilmu dan teknologi pertahanan dengan Vietnam demi meningkatkan stabilitas di perairan Laut China Selatan. Namun untuk Indonesia, kerja sama itu masih dibicarakan oleh pihak-pihak terkait.

Oleh karena itu, ia berharap pembahasan mengenai kerja sama pertahanan antara Jepang dan Indonesia dapat segera dipercepat demi mendapatkan hasil yang konkret.

Rekomendasi