ERA.id - Mastercard Inc adalah satu dari beberapa pihak yang menyatakan akan menginvestigasi tuduhan bahwa kanal video Pornhub.com menampilkan video porno berupa aksi kejahatan seksual terhadap anak-anak.
Hal tersebut disampaikan Mastercard pada Minggu, (6/12/2020), menyusul sebuah artikel di koran the New York Times. Dalam artikel yang ditulis Nicholas Kristol itu tercantum bahwa beberapa video di Pornhub adalah hasil rekaman kejahatan seksual terhadap perempuan dewasa dan anak-anak yang sedang dalam kondisi tidak sadar.
"Isunya bukan soal pornografi, namun, pemerkosaan. Kita perlu sepakat bahwa mempromosikan kejahatan seksual pada anak-anak atau siapapun bukanlah sesuatu yang pantas diterima," tulis Kristof.
Seperti diketahui, sejumlah negara membuat pembedaan antara pornografi legal, yaitu konten visual untuk menimbulkan reaksi seksual, dan konten yang melanggar hukum, yang biasanya berupa perilaku cabul dan melibatkan orang di bawah umur.
Pornhub telah menepis tuduhan Kristof.
"Segala bentuk pernyataan bahwa kami memperbolehkan konten CSAM (materi kekerasan seksual terhadap anak-anak, child sexual abuse material) adalah ucapan tak bertanggungjawab dan benar-benar keliru," demikian kata Pornhub lewat sebuah pernyataan yang diterima Reuters.
Mastercard, perusahaan kartu kredit yang menyediakan opsi pembayaran ke situs tersebut, menyatakan sedang menginvestigasi tuduhan tersebut bersama bank yang bekerjasama dengan Pornhub. "Jika tuduhan tersebut berbukti, kami akan langsung mengambil keputusan," kata Mastercard.
Sebelumnya, investor Bill Ackman telah meminta Mastercard dan Visa untuk sementara menahan seluruh pembayaran uang ke Pornhub menyusul terbitnya artikel koran tersebut. Visa sendiri mengaku berkomunikasi aktif dengan institusi finansial yang terhubung dengan perusahaan penyedia konten dewasa tersebut.
Ackman juga meyakini bahwa situs porno harus dilarang menampilkan video yang belum diawasi oleh sebuah badan monitoring, dan diwajibkan lebih dulu memvalidasi umur dan kesepakatan dengan pengguna situs.
Sementara itu, Pornhub mengklaim bahwa perusahaannya telah mempekerjakan beberapa orang sebagai moderator yang secara manual "meneliti setiap video yang diunggah". Perusahaan tersebut juga memiliki teknologi monitoring otomatis.
Artikel the New York Times juga mengundang perhatian dari sejumlah politisi, seperti Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang mengatakan bahwa pemerintahannya sedang bekerjasama dengan polisi dan pejabat keamanan untuk mengusut isu tersebut.
Di Amerika Serikat sendiri, seorang anggota senat berencana mengajukan peraturan yang mempersilakan pemerintahan federal untuk menggugat setiap situs seperti Pornhub yang "memaksa atau menjualbelikan atau mengeksploitasi" seseorang.