Bocah 16 Bulan Tewas Akibat Dianiaya Orang Tua Angkatnya

| 04 Jan 2021 16:45
Bocah 16 Bulan Tewas Akibat Dianiaya Orang Tua Angkatnya
Bocah 16 Bulan Tewas Akibat Dianiaya Orang Tua Angkatnya (The Qoo)

ERA.id - Bocah 16 bulan di Korea Selatan tewas akibat mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh orang tua angkanya. Kejadian ini menuai kecaman dari berbagai pihak di seluruh dunia.

Menurut laporan The Qoo, orang tua angkat yang mengadopsi JI (inisial), Jang dan Ahn menjadi penyebab utama dari kematian bocah malang yang baru berusia 16 bulan. Keduanya ditangkap setelah melakukan penganiayaan dan pelecehan anak secara berturut-turut terhadap anak angkatnya itu.

Kronologi Kejadian

Pada 13 Oktober 2020, Jang dan Ahn membawa anak angkatnya ke rumah sakit setelah JI mulai tak sadarkan diri. Saat dibawa ke rumah sakit tubuh JI sudah dalam kondisi yang memprihatinkan.

Tangan dan kakinya mengalami patah, sekujur tubuhnya penuh dengan lebam, serta organ di dalam tubuhnya rusak parah. Bahkan pankreas JI pecah akibat pukulan atau tindakan yang menyakitkan.

Dokter dan tim medis yang melakukan pemeriksaan itu langsung membuat laporan atas kejadian tak wajar ini ke pihak kepolisian.

Jang dan Ahn mengaku luka yang ada di tubuh JI ini disebabkan terjatuh dari bangku. Tetapi menurut keterangan tim medis luka yang dialami bocah 16 bulan itu tak mungkin terjadi begitu saja hanya karena terjatuh.

Bocah 16 Bulan Tewas Akibat Dianiaya Orang Tua Angkatnya (The Qoo)

Jang dan Ahn pun bersikeras mengklaim mereka tidak ada kaitannya dengan kematian JI dan membantah tuduhan yang diarahkn kepada mereka.

Bocah malang 16 bulan itu pun akhirnya meninggal di ruang gawat darurat dengan luka dan kerusakan organ yang cukup parah.

Pernah Dilaporkan Guru JI, Tapi Tak Dapat Respon

Sebelum kejadian memilukan ini, guru dan pengasuh JI sempat membuat laporan ke pihak Kepolisian Yangcheon, Seoul, Korea Selatan. Saat itu guru JI melihat tubuh bocah itu banyak lebam dan luka.

Pihak guru dan tenaga pengasuh itu bahkan membuat laporan sampai tiga kali terkait kecurigaan kekerasan. Namun sayang laporan itu tak direspon baik oleh tim kepolisian.

Pihak Kepolisian Yangcheon yang menangani kasus ini pun langsung mendapat kecaman dari warga Korea Selatan. Tak sedikit pula warga yang meminta polisi tersebut ditindak dan diberi sanksi disipliner.

Penangkapan dan Hasil Otopsi Kasus

Buntut dari laporan tenaga medis yang menangani tubuh JI akhirnya membuahkan hasil. Pihak kepolisian Yangcheon, Seoul, Korea Selatan akhirnya bergerak dan menangkap Jang dan Ahn, yang tak lain orang tua angkat JI.

Secara mengejutkan Jang telah merekam lebih dari 800 video tentang dirinya secara fisik dan mental yang melecehkan JI. Selain itu hasil otopsi mengungkapkan penyebab kematian JI karena "kerusakan perut oleh kekuatan luar (pukulan)”.

Jadi Pusat Perhatian Dunia

Kondisi ini jadi perhatian khusus bukan cuma di Korea Selatan saja, tetapi juga di seluruh dunia. Sejumlah petisi yang ditandatangani lebih dari 200.000 jiwa meminta Jang dan Ahn dihukum dan diadili sesuai dengan apa yang diperbuat.

Kasus JI yang tewas ditangan orang tua angkatnya ini jadi pusat perhatian dunia, sebab keluarga Jang dan Ahn sempat muncul di televisi.

Saat itu keluarga Jang dan Ahn mengaku bangga berhasil mengadopsi JI dan dengan bangga mengenalkan JI selama siaran. Mereka bahkan nampak bahagia dan baik-baik saja selama siaran.

“Saya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa tidak hanya selebritas, tetapi juga orang-orang seperti kami dapat memilih untuk mengadopsi. Adopsi bukanlah sesuatu yang memalukan, melainkan sesuatu untuk dirayakan,” kata Ahn di sebuah acara stasiun EBS, dikutip The Qoo, Senin (4/1/2021).

Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyidikan terkait kasus kekerasan anak yang menimpa dan menyebabkan hilangnya nyawa JI.

Rekomendasi