Capitol Genting, 1 Orang Demonstran Tewas Ditembak Polisi

| 07 Jan 2021 12:57
Capitol Genting, 1 Orang Demonstran Tewas Ditembak Polisi
Demonstran pro Trump berusaha menerobos barikade penjagaan polisi di Gedung Capitol, Washington, pada Rabu, (6/1/2021). (Foto: Stephen Ellison)

ERA.id - Empat orang dikabarkan tewas, satu akibat tembakan pihak keamanan, di tengah peristiwa pengepungan Gedung Capitol oleh suporter Presiden Donald Trump, Rabu (6/1/2021) petang, demikian dilaporkan media New York Times.

Kepala Kepolisian Washington DC Robert J. Contee mengatakan bahwa satu orang yang tewas pada Rabu adalah perempuan yang ditembak oleh polisi penjaga Gedung Capitol. Perempuan tersebut meninggal saat berada di rumah sakit.

Tindakan penembakan dilakukan ketika massa huru-hara mencoba menembus pintu barikade Capitol.

Polisi kini tengah menginvestigasi penembakan fatal tersebut, demikian dilaporkan New York Times.

Tiga orang lainnya, satu perempuan dan dua pria,  meninggal karena "kondisi darurat medis," demikian kata Contee dilaporkan media yang sama.

Setidaknya ada 14 personil kepolisian Capitol yang terluka akibat demonstrasi pada Rabu petang. Dua orang kini sedang dirawat di rumah sakit, seperti disampaikan Contee.

Kepolisian Washington DC dikabarkan telah menangkap 52 pengunjuk rasa yang mulai menyerbu ke Gedung Capitol pada Rabu siang, atau di tengah proses sertifikasi hasil Pemilihan Presiden AS oleh Senat.

Kepolisian setempat juga menemukan sejumlah bom pipa di kantor nasional Partai Republik dan Partai Demokrat. Ditemukan juga sebuah kendaraan di dekat kompleks Capitol, yang isinya berupa senjata api laras panjang dan bom molotov.

Video penembakan fatal terhadap demonstran perempuan sudah cukup tersebar di Twitter pada hari Rabu.

Dalam video, perempuan tersebut tampak sedang memanjat sebuah langkan di dekat pintu Gedung Capitol, dan tak berselang lama terdengar satu suara tembakan keras. Perempuan tersebut, yang membungkus dirinya dengan bendera, kemudian jatuh ke atas anak tangga.

Seorang pria, yang menyandang senjata rifle dan helm militer, terlihat berdiri di samping sang perempuan dan seketika beberapa orang berteriak "polisi". Beberapa saat kemudian beberapa orang tampak mengerubungi perempuan tersebut yang sudah jatuh bersimbah darah.

Rekomendasi