Ritual Tolak Sial di Thailand: Berbaring di Peti Mati, Menggenggam Bunga, dan Baca Doa

| 28 Jan 2021 12:44
Ritual Tolak Sial di Thailand: Berbaring di Peti Mati, Menggenggam Bunga, dan Baca Doa
Ritual peti mati penolak sial di Thailand. (Foto: Unimaginable Nightmares)

ERA.id - Sebuah kuil di pinggiran Kota Bangkok, Thailand, mengadakan ritual di mana para peserta menggenggam bunga dan berbaring di dalam peti mati. Lalu, sebuah kain putih diletakkan di atas mereka, sementara seorang biksu membacakan doa.

Perhatian: Gambar yang muncul di artikel ini bisa memicu trauma bagi sebagian orang.

Kuil tersebut bernama Wat Bangna Nai dan terletak di ibukota Thailand. Berdasarkan laporan Reuters, ritual yang dijalankan kuil tersebut tiap harinya dihadiri 100an orang yang berharap mendapatkan keberuntungannya kembali atau bisa memulai hidup yang baru.

Maka, ketika pandemi COVID-19 membuat tekanan hidup meningkat, ritual kuil tersebut makin diminati orang.

"Saya akui saya tertekan hari-hari ini karena pendapatan saya berkurang akibat adanya pandemi, dan saya yakin setiap orang yang ada di sini merasakan hal yang sama," kata Nutsarang Sihard, pria usia 52 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai penjual makanan.

Untuk bisa menjalani ritual 'pengusir sial' ini, peserta perlu membayar 100 baht (Rp46.831). Dengan biaya itu, peserta akan mendapatkan bunga, lilin, dan pakaian yang digunakan saat upacara.

Ritual peti mati Thailand
Seorang biksu sedang meletakkan kain di atas peserta yang berbaring dalam peti mati. Ini menjadi bagian dari ritual 'tolak sial' di kuil-kuil Thailand. (Foto: Inspired Fusion)

Instruksinya diberikan oleh para biksu. Mereka akan meminta para peserta untuk berbaring di dalam peti mati dengan kepala menghadap ke barat, atau ke arah jenazah biasa dikuburkan. Kemudian, posisi mereka akan dibalik, untuk menandakan kelahiran kembali.

"Saya merasa saya lahir kembali, hidup kembali, dan menjadi orang yang baru," kata Nutsarang menceritakan pengalamannya kepada Reuters.

Ritual peti mati Thailand
Ritual tolak bala di kuil-kuil Thailand makin diminati warga di tengah pandemi. (Foto: Inspired Fusion)

Seorang peserta lain di upacara tersebut, Choulathit Nimimenwai, 23 tahun, mengatakan ia mengikuti upacara tersebut karena seorang peramal mengatakan hidupnya sedang dalam bahaya.

"Pikiran saya jadi tertekan. Itulah kenapa saya ke mari hari ini karena saya ingin merasa lebih tenang."

Ritual pengusir bala semacam ini ternyata juga ditawarkan di banyak kuil di Thailand, dan Prakru Prapath Maranukij, seorang biksu yang melaksanakan upacara ini, mengakui bahwa upacara ini kerap dikritik di dalam percakapan daring. Namun, ia merasa upacara ini dibutuhkan agar orang lebih berani menghadapi kematian.

"Ini mengingatkan orang-orang bahwa suatu saat kita akan meninggal. Jadi kita harus berhati-hati tentang bagaimana kita menjalani hidup ini," kata dia.

Rekomendasi