Nakes Jerman Enggan Pakai Vaksin AstraZeneca, Menkes Tekankan Vaksin 'Manjur'

| 19 Feb 2021 11:21
Nakes Jerman Enggan Pakai Vaksin AstraZeneca, Menkes Tekankan Vaksin 'Manjur'
Menteri Kesehatan Jens Spahn, 2014. (Foto: Wikimedia Commons)

ERA.id - Regulator vaksin Jerman pada Kamis, (19/2/2021), mengatakan bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca "sangat ampuh" dan reaksi sertaannya hanya berlangsung singkat, pesan positif yang hendak meyakinkan sejumlah pekerja esensial yang menolak vaksin tersebut.

Dilansir dari ANTARA, otoritas kesehatan di sejumlah negara Eropa, termasuk Jerman, menghadapi penolakan dari kalangan tenaga kesehatan terkait penggunaan produk vaksin COVID-19. Sejumlah petugas lini depan rumah sakit dikabarkan mengajukan izin sakit akibat efek samping vaksin. Ini lantas memperburuk layanan kesehatan yang sudah kewalahan.

Namun lewat surat yang diunggah Menteri Kesehatan Jens Spahn diketahui bahwa penggunaan vaksin COVID-19 ini aman. Di surat itu tertera bahwa Paul Ehrlich Institute (PEI) menyatakan vaksin COVID-19 AstraZeneca "dapat mencegah penyakit COVID-19 pada sebagian besar kasus, atau meredakan gejala ketika penyakit muncul."

"Reaksi vaksin terjadi relatif sering usai disuntikkan. Namun, reaksi tersebut berlangsung singkat dan biasanya mencerminkan respons imun tubuh yang normal terhadap vaksinasi," lanjutnya.

PEI mengaku mendapat laporan dari sejumlah klinik soal peningkatan penyakit di kalangan petugas yang disuntik vaksin AstraZeneca, dengan berbagai macam reaksi seperti demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot dan badan, serta reaksi umum penyakit.

PEI memastikan uji klinis vaksin telah menunjukkan "reaksi apa yang biasa terjadi tak lama pasca vaksinasi dan tidak terkait dengan penyakit yang lebih parah atau berkepanjangan."

Spahn pada Rabu menanggapi laporan, yang menyebutkan bahwa pekerja esensial menolak menerima suntikan AstraZeneca usai mengalami efek samping yang kuat, dengan mengatakan bahwa (vaksin) itu aman dan juga ampuh.

"Saya akan disuntik vaksin (AstraZeneca) segera," kata Spahn kepada awak media.

Rekomendasi