Arkeolog Temukan 'Perkamen Laut Mati' Berusia 1.900 Tahun

| 17 Mar 2021 14:32
Arkeolog Temukan 'Perkamen Laut Mati' Berusia 1.900 Tahun
Naskah Kitab Suci kuno bagian dari 'Dead Sea Scrolls' yang ditemukan Otoritas Barang Antik Israel. (Foto: IAA)

ERA.id - Kumpulan arkeolog Israel pada Selasa, (16/3/2021) mengumumkan penemuan puluhan fragmen Perkamen Laut Mati yang menampilkan cuplikan teks Kitab Suci yang ditulis dalam bahasa Yunani, seperti dilansir oleh Al Jazeera.

Temuan tersebut masih dalam kondisi awet karena lingkungan Gurun Yudea yang panas dan kering. Di antara kumpulan tersebut terdapat teks berusia 1.900 tahun, rangka mumi anak-anak, serta keranjang rajut yang menurut Otoritas Benda Arkeologi Israel (IAA) dibuat 10.500 tahun yang lalu dan menjadi yang tertua di dunia.

Perkamen Laut Mati sendiri berasal dari era abad ke-3 SM hingga abad pertama Masehi dan berisi koleksi teks bangsa Yahudi yang ditemukan di gua-gua padang gurun di daerah Kumran, Tepi Barat. Ditemukan arkeolog di periode tahun 1940an dan 1950an, teks tersebut memuat salinan teks biblis yang menjelaskan kepercayaan kaum Yahudi, yang kala itu masih sedikit diketahui.

Delapan puluh fragmen terbaru dipercaya merupakan bagian dari kumpulan fragmen yang awalnya ditemukan di kawasan selatan Israel, daerah yang dijuluki 'Gua Horor', dinamai demikian karena di dalamnya dulu ditemukan 40 rangka manusia.

"Ini menjadi pernik teka-teki yang terbaru, dan kita bakal menambahkannya ke pemahaman kita tentang periode waktu tersebut dan mengenai teksi itu sendiri," kata Oren Ableman dari unit IAA yang menangani Perkamen Laut Mati.

"Meski fragmen ini berukuran kecil, mereka memberi kita informasi yang tidak kita miliki sebelumnya."

Fragmen kerangka
Fragmen kerangka anak-anak berusia 6.000 tahun yang ditemukan di Gurun Yudea. (Foto: IAA)

Fragmen tersebut diyakini para pakar sebagai bagian perkamen yang disimpan dalam gua selama Pemberontakan Bar Kochba, yaitu peristiwa pemberontakan kaum Yahudi terhadap Roma selama masa Kekaisaran Hadrianus, antara tahun 132 hingga 136.

Arkeolog juga menemukan beberapa keping koin yang ditempa warga kala itu, dan juga mata panah, di beberapa gua lainnya di area itu.

Gua tersebut berlokasi di sebuah ngarai terpencil, 40 km sebelah selatan Yerusalem.

Penggalian artefak dilakukan oleh Israel di kawasan Tepi Barat yang mereka duduki. Pihak IAA sendiri telah mensurvei lebih dari 100km tebing dan gua untuk menemukan perkamen dan artefak-artefak kuno.

Rekomendasi