ERA.id - Sejumlah arkeolog menemukan jaringan jalan raya berusia 4.500 tahun di Arab Saudi. Jalan berusia ribuan tahun itu juga dipenuhi dengan makam kuno yang masih utuh dan terpelihara dengan baik.
Para peneliti dari University of Western Australia telah melakukan penyelidikan luas selama setahun terakhir, yang melibatkan survei udara yang dilakukan dengan helikopter. Selain itu, survei juga dilakukan lewat tanah dan penggalian dan pemeriksaan citra satelit.
Dalam temuan yang diterbitkan dalam jurnal Holocene pada bulan Desember, mereka mengatakan jalan pemakaman yang membentang jauh di barat laut kabupaten Al-Ula dan Khaybar telah menerima sedikit pemeriksaan sampai baru-baru ini.
"Orang-orang yang tinggal di daerah ini telah mengetahui tentang mereka selama ribuan tahun. Tapi saya pikir itu tidak benar-benar diketahui sampai kita mendapatkan citra satelit seberapa luas mereka," kata peneliti Matthew Dalton, dikutip CNN, Senin (17/1/2022).
Lalu, kata Dalton, jalan pemakaman yang dia lihat dari helikopter membentang ratusan, bahkan mungkin ribuan kilometer. Begitu juga dengan rute yang sama sering diikuti oleh mereka yang bepergian di sepanjang jalan utama saat ini.
"Seringkali Anda akan menemukan jalan utama cenderung mengikuti rute yang sama dengan jalan raya karena cenderung menjadi rute terpendek antara dua tempat yang mereka tuju," kata Dalton.
"Dan sebenarnya, dalam beberapa kasus, makam itu sendiri sangat padat sehingga Anda tidak bisa tidak berjalan di rute kuno itu sendiri, karena Anda seperti dikelilingi oleh makam," lanjutnya.
Makam itu sendiri sebagian besar berbentuk liontin atau penguburan cincin. Makam cincin melibatkan piramida, yang dikelilingi oleh dinding setinggi dua meter. Sedangkan makam gantung cenderung memiliki bagian bawah yang indah.
Usia dari makam-makam yang ditemukan diteliti menggunakan penganggalan radiokarbon yang diambil dari sekelompok sample yang berasal dari antara 2600 dan 2000 SM, meskipun makam terus digunakan kembali hingga sekitar 1.000 tahun yang lalu.
"Makam-makam ini berusia 4.500 tahun, dan mereka masih berdiri setinggi aslinya, yang benar-benar tidak pernah terdengar sebelumnya," kata peneliti Melissa Kennedy.
Menurut Kennedy, dia percaya baik individu ataupun kelompok kecil dimakamkan di makan, dan tim telah mengamati sekitar 18.000 makam di sepanjang jalan pemakaman. Sementara 80 di antaranya telah diambil sampel atau digali untuk penelitian.
Para peneliti juga berpikir penggunaan rute jauh mendahului makam masih belum diyakini secara pasti mengapa makam dibangun di sepanjang jalan tersebut. Meskipun Kennedy mengatakan hal itu merupakan kebiasaan serupa terkait dengan kepemilikan tanah di Yunani dan Roma dalam sejarah.
"Cara menunjukkan kepemilikan mungkin, bisa menjadi salah satu alasan makam itu dibangun. Dan mungkin ada unsur, Anda mengubur orang terdekat dan tersayang Anda di sepanjang rute, karena Anda akan sering melewatinya, dan Anda punya tempat untuk mengingatnya," ucap Dalton.
Saat ini tim peneliti akan melakukan lebih banyak penanggalan radiokarbon dan kembali ke lapangan, sebelum melakukan analisa data yang telah dikumpulkan. Diperkirakan akan ada banyak penemuan lanjutan yang kemungkinan bisa ditemukan di jalan yang membentang ke Yaman, terutama karena makam serupa pernah ditemukan di negara tersebut, tepatnya di Suriah utara.
"Milenium ketiga adalah periode waktu yang sangat penting. Saat itulah Piramida dibangun. Dan di sanalah banyak budaya yang berbeda berinteraksi satu sama lain untuk pertama kalinya dalam skala luas," tutup Kennedy.