Penembakan di Supermarket , 10 Orang Tewas

| 23 Mar 2021 14:17
Penembakan di Supermarket , 10 Orang Tewas
Petugas keamanan menyisir area toko swalayan King Soopers, yang menjadi lokasi penembakan massal, di Boulder, Colorado, Denver, Amerika Serikat, Senin (22/3/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Mohatt/foc).

ERA.id - Penembakan massal di salah satu toko swalayan di Boulder, Colorado, Amerika Serikat, pada Senin (22/3/2021) menewaskan 10 orang, termasuk polisi yang tiba di lokasi kejadian, menurut otoritas saat konferensi pers beberapa jam kemudian.

Seorang tersangka yang terluka dalam insiden tersebut berhasil diamankan, kata pihak berwenang, dilansir dari ANTARA.

Hanya sedikit informasi yang diberikan oleh kepolisian dan motif penembakan belum diketahui.

Peristiwa itu erjadi di toko grosir King Soopers sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Toko tersebut berada di Table Mesa di Boulder, sebuah kota di kaki Gunung Rocky sebelah timur, yang berjarak sekitar 45 km barat laut dari Denver.

Insiden berdarah itu menandai penembakan massal mematikan yang kedua di AS dalam sepekan. Pada Senin pekan lalu (15/3), kekerasan bersenjata menelan delapan korban jiwa, termasuk enam perempuan Asia, di tiga lokasi di Atlanta dan sekitarnya. Seorang pria berusia 21 tahun didakwa atas pembunuhan tersebut.

Kepala Kepolisian Boulder, Maris Herold, menyebutkan bahwa 10 orang tewas dalam serangan di toko King Soopers.

Polisi Eric Talley, 51 tahun, yang kata Herold merupakan petugas yang lebih dulu tiba di lokasi penembakan, sekitar 3,2 kilometer dari kampus Universitas Colorado, juga tewas dalam kejadian tersebut.

Polisi mengungkapkan bahwa seorang tersangka bersenjata, yang berhasil dibekuk, diyakini menjadi korban luka serius satu-satunya yang selamat dalam insiden maut  itu.

Rekaman video dari adegan yang sebelumnya ditayangkan oleh berbagai stasiun TV menunjukkan seorang pria berjanggut --dan menggunakan celana pendek-- digiring keluar dari toko tersebut dalam keadaan diborgol. Ia kemudian direbahkan ke tandu dan dimasukkan ke dalam ambulans.

Kaki pria tersebut tampaknya mengucurkan darah sehingga menyulitkannya untuk berjalan.

Rekomendasi