Rekor Infeksi Covid-19 di Hari Kelima, India Krisis Alat Kesehatan

| 26 Apr 2021 14:00
Rekor Infeksi Covid-19 di Hari Kelima, India Krisis Alat Kesehatan
Dua penumpang yang mengenakan pakaian pelindung lengkap terlihat di Bandara Internasional Indira Gandhi di New Delhi, India, Senin (25/5/2020). (ANTARA FOTO/Xinhua/Partha Sarkar/pras.)

ERA.id - Jumlah kasus infeksi Covid-19 di India kembali menembus rekor, kini di hari kelima secara berturut-turut. Dalam 24 jam terakhir, Senin, (26/4/2021), di negeri tersebut terdapat 352.991 kasus infeksi.

Rumah-rumah sakit di kota Delhi, dan sejumlah kota lainnya, penuh dan harus menolak menerima pasien karena kehabisan suplai oksigen dan alat medis.

Negara-negara seperti Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat berjanji bakal mengirim bantuan medis segera untuk membantu meringankan wabah virus corona di negara berpenduduk 1,3 miliar itu.

Pada Minggu, pemerintah AS menyatakan akan mengirimkan bahan pembuatan vaksin, alat medis, dan alat pelindung diri ke India. Jerman juga menyatakan akan melakukan hal serupa.

"Saat ini rumah sakit dalam situasi tunggu-dan-pinjam, dan situasinya krisis ekstrem," sebut juru bicara di Sir Ganga Ram Hospital, di Delhi, seperti dikutip Reuters.

Pada Minggu, Perdana Menteri Narendra Modi mendesak setiap warga untuk bersedia divaksindan berhati-hati. Sementara itu, para dokter dan tenaga kesehatan menyatakan pada publik bahwa mereka kewalahan menerima gelombang masuk pasien.

Wabah Covid-19 di India saat ini telah menyebabkan 17,31 juta orang terinfeksi, di mana 195.123 di antaranya meninggal dunia. Dalam sehari terakhir saja ada 2.812 orang yang meninggal karena infeksi virus tersebut, sebut kementerian kesehatan setempat.

Di beberapa kota yang dilanda wabah Covid-19, tubuh jenazah dikremasi secara massal di tempat-tempat darurat. Kanal televisi NDTV menayangkan gambar tiga tenaga kesehatan di negara bagian Bihar terpaksa menyeret tubuh jenazah di tanah menuju lokasi kremasi, karena mereka kekurangan alat pengangkut.

"Jika Anda tak pernah menyaksikan proses kremasi, aroma kematian (di fasilitas kremasi India) tak akan pernah bisa Anda lupakan," sebut Vipin Narang, profesor ilmu politik di MIT, Amerika Serikat, via Twitter.

"Saya sangat bersedih bagi semua teman dan keluarga saya di Delhi dan India yang menjalani ini semua."

Politisi seperti PM Modi kini tengah dikritik karena tetap menyelanggarakan reli politik yang dihadiri ribuan orang. Mereka berdiri berdesak-desakan di dalam stadion atau lapangan meski gelombang infeksi Covid-19 merajalela.

Namun, tetap saja, sejumlah pakar memprediksi 8,6 juta warga India bakal tetap datang ke tempat-tempat pemilihan umum untuk memberikan suara pada Senin ini di negara bagian West Bengal.

Pemungutan suara juga akan berlangsung di sejumlah tempat di India, termasuk negara bagian Uttar Pradesh, yang belakangan mengumumkan adanya 30 ribu infeksi Covid-19 baru setiap harinya.

Rekomendasi