AS Gelontorkan Dana Rp50,75 Miliar untuk Vaksinasi Indonesia

| 27 Apr 2021 19:42
AS Gelontorkan Dana Rp50,75 Miliar untuk Vaksinasi Indonesia
Kiriman vaksin COVID-19 untuk Indonesia di bawah skema vaksin global COVAX. (Handout-Kedubes Amerika Serikat di Jakarta)

ERA.id - Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia mengumumkan tambahan pendanaan sebesar 3,5 juta dolar AS (Rp 50,75 miliar) melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) untuk meningkatkan upaya vaksinasi COVID-19 Indonesia.

Dengan tambahan dukungan dana tersebut, total dukungan Pemerintah AS untuk upaya penanggulangan wabah COVID-19 di Indonesia menjadi 14,5 juta dolar AS (Rp 210,25 miliar), demikian disampaikan Kedubes AS di Jakarta, Selasa, (27/4/2021), dilaporkan ANTARA.

USAID akan menggunakan dana tambahan itu untuk memperkuat perencanaan, koordinasi, distribusi, dan pelaksanaan prosedur vaksinasi Pemerintah Indonesia selama dan setelah pemberian vaksin.

USAID juga membantu meningkatkan jumlah masyarakat yang divaksinasi dengan mengatasi kesalahan informasi, meningkatkan distribusi informasi faktual secara tepat waktu, dan memperluas akses terhadap fasilitas vaksinasi serta vaksin yang aman dan efektif.

Melalui badan bantuan USAID, AS telah menyumbangkan 2 miliar dolar AS, dari total 4 miliar dolar AS (Rp56 triliun) yang direncanakan - lewat aliansi vaksin Gavi. Bantuan ini membantu pembelian dan pengiriman vaksin Covid-19 ke 92 negara, termasuk Indonesia, lewat program COVAX Advance Market Commitment.

Melalui COVAX, Indonesia menerima total 4.965.600 juta dosis vaksin COVID-19 pada 8 Maret dan 26 April 2021, dan dijadwalkan akan menerima 11.704.800 dosis lagi tahun ini.

"Penyebaran COVID-19 yang cepat telah menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada negara yang bisa berjuang sendiri melawan pandemi global," kata Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia Heather Variava.

"Amerika Serikat berkomitmen untuk mendukung upaya vaksinasi Indonesia, bermitra dengan pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk menyelamatkan jiwa serta berupaya untuk membuka kembali ekonomi Indonesia secara aman."

Rekomendasi