Israel Jatuhkan 122 Bom Dalam 25 Menit, Sasar Terowongan Milisi Hamas

| 19 May 2021 14:23
Israel Jatuhkan 122 Bom Dalam 25 Menit, Sasar Terowongan Milisi Hamas
Dokumen: Asap dan api membubung di atas gedung selama serangan udara Israel, di tengah maraknya kekerasan Israel-Palestina, di Kota Gaza (17/5/2021). (Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/aww).

ERA.id - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan telah menjatuhkan 122 bom ke jaringan terowongan milisi Hamas, pada Selasa, (18/5/2021), malam.

Juru bicara militer Israel Hidai Zilberman mengatakan pihaknya pada Selasa malam melanjutkan serangan sistematis terhadap saluran terowongan bawah tanah milisi Hamas di Jalur Gaza, demikian dilaporkan Times of Israel.

Kepada wartawan, Zilberman mengatakan bahwa 52 pesawat Angkatan Udara Israel telah menjatuhkan 122 bom dalam 25 menit, ke 40 target yang mereka sebut sebagai saluran 'metro' berisi terowongan bawah tanah sepanjang 12 km.

Target pengeboman oleh Israel mencakup tempat penyimpanan senjata dan pusat komando.

Zilberman memperkirakan setidaknya 10 anggota Hamas dan Jihad Islam Palestina tewas dalam serangan itu, sebut Times of Israel.

Juru bicara militer Israel itu juga mengatakan bahwa pengeboman dipusatkan di kawasan Khan Younis dan Rafah di Jalur Gaza sebelah selatan, tempat roket-roket yang menyasar Israel diluncurkan.

Hamas mengklaim menembakkan roket ke arah basis Pangkalan Udara Israel. Hal ini ditampik Zilberman, "Mereka memang mencoba, tapi tak mengenai sasaran."

Militer Israel juga mengatakan bahwa milisi Palestina menembakkan 50 roket dari Jalur Gaza dalam waktu 12 jam terakhir, Rabu. Namun, dari jumlah itu, sepuluh proyektil roket justru jatuh di dalam jalur Gaza sendiri, klaim pihak tersebut.

Setidaknya, 220 warga Palestina, termasuk 63 anak-anak, tewas di Gaza sejak pecahnya aksi kekerasan pada 10 Mei lalu. Sekitar 1.500 warga Palestina luka-luka, demikian lapor media Al Jazeera.

Upaya diplomatik kini terus dilakukan untuk mendesak upaya gencatan senjata antara Israel dan milisi Hamas yang menguasai Jalur Gaza. Namun, upaya ini disebut-sebut belum banyak berhasil.

Amerika Serikat terus mencegah Dewan Keamanan PBB membuat pernyataan bersama berisi seruan untuk mengakhiri perselisihan, demikian lapor Al Jazeera. AS menyatakan bahwa pernyataan publik tidak akan membantu meredakan ketegangan.

Rekomendasi