Israel Selidiki Dugaan Ratusan Kasus Peradangan Jantung, Akibat Vaksin Covid-19 Pfizer?

| 02 Jun 2021 13:22
Israel Selidiki Dugaan Ratusan Kasus Peradangan Jantung, Akibat Vaksin Covid-19 Pfizer?
Dokumentasi - Vaksin COVID-19 Pfizer. (ANTARA/Reuters/Dado Ruvic)

ERA.id - Kementerian Kesehatan Israel, pada Selasa, (1/6/2021), mengatakan telah menemukan kemungkinan hubungan beberapa kasus peradangan jantung (miokarditis) pada sejumlah pria muda di Israel dengan pemberian vaksin Covid-19 Pfizer.

Dilansir dari ANTARA, Israel mencatat 275 kasus miokarditis antara Desember 2020 dan Mei 2021 di antara lebih dari lima juta orang yang divaksinasi menggunakan vaksin Pfizer, kata kementerian kesehatan setempat.

Sebagian besar pasien yang mengalami radang jantung menghabiskan tidak lebih dari empat hari di rumah sakit, dan 95 persen dari kasus mereka diklasifikasikan sebagai kasus ringan, sebut penelitian kementerian yang terdiri dari tiga tim ahli itu.

Studi menyebut "ada kemungkinan hubungan antara penerima dosis kedua (dari vaksin Pfizer) dan munculnya miokarditis di antara pria berusia 16 hingga 30 tahun," sebut pernyataan kementerian, yang juga mengatakan temuan hubungan paling banyak terjadi di antara pria berusia 16 hingga 19 tahun.

Pfizer mengatakan belum melihat kondisi miokarditis efek dari vaksinasi itu melampaui level yang biasanya terjadi di tingkat populasi umum. Pada Selasa, perusahaan farmasi itu belum memberikan tanggapan atau komentar, sebut ANTARA.

Kelompok penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada Mei merekomendasikan studi lebih lanjut tentang kemungkinan hubungan antara miokarditis dan vaksin mRNA, yang mencakup vaksin dari Pfizer dan Moderna Inc.

Sistem pemantauan CDC tidak menemukan lebih banyak kasus daripada yang diperkirakan dalam populasi, tetapi kelompok penasihat itu mengatakan dalam pernyataan bahwa anggota merasa penyedia layanan kesehatan harus diberi tahu tentang laporan "potensi efek samping."

Kementerian Israel merilis pernyataan, yang tidak berisi rekomendasi, menjelang keputusan yang diharapkan banyak orang tentang apakah anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun di Israel akan mulai divaksinasi.

Kementerian itu mengatakan tim yang memeriksa masalah tersebut akan membuat rekomendasinya kepada direktur jenderal kementerian, tetapi tidak menyebutkan tanggal.

Laporan media Israel mengatakan keputusan untuk memasukkan kelompok usia 12-15 tahun dalam program vaksinasi negara itu bisa keluar paling cepat pada Minggu.

Israel telah menjadi pemimpin dunia dalam peluncuran vaksinasi.

Dengan infeksi COVID-19 turun dalam hanya beberapa hari dan total kasus aktif hanya 340 di seluruh negeri, ekonomi telah dibuka sepenuhnya, meskipun pembatasan tetap diterapkan pada wisatawan yang datang.

Sekitar 55 persen dari penduduk Israel telah divaksin.

Pada Selasa, pembatasan jarak fisik dan keharusan menunjukkan kartu khusus vaksinasi --tanda sudah divaksin-- untuk memasuki restoran dan tempat tertentu sudah dicabut.

Rekomendasi