Seramnya Eksekusi Mati di Arizona, AS, Pakai Gas Sianida Era Nazi Jerman

| 04 Jun 2021 18:35
Seramnya Eksekusi Mati di Arizona, AS, Pakai Gas Sianida Era Nazi Jerman
Kamar gas yang ada di Santa Fe, New Mexico, Amerika Serikat. (Foto: Wikimedia Commons)

ERA.id - Negara bagian Arizona di Amerika Serikat sudah tujuh tahun tidak mengeksekusi narapidana hukuman mati. Namun, sebuah dokumen, didapatkan media The Guardian, menunjukkan proses 'death penalty' bakal berjalan lagi.

Dan salah satu metodenya adalah dengan bahan hidrogen sianida, HCN, gas beracun yang pernah dipakai di masa Nazi Jerman.

Di era Perang Dunia II, salah satu cara meracun seseorang menggunakan hidrogen sianida adalah menggunakan insektisida berbahaya bernama Zyklon B. Bahan ini pulalah yang digunakan untuk membunuh 6.000 warga Yahudi, setiap harinya, di kamp konsentrasi Auschwitz, seperti disebutkan Jewish Virtual Library.

Terpapar Zyklon B, seorang manusia pun akan dengan cepat tewas karena keracunan gas HCN.

Jewish Virtual Library mengatakan Zyklon B telah digunakan dalam kamar-kamar gas eksekusi mati di AS, dan kamar gas semacam ini pertama kali didirikan di Arizona pada tahun 1920an.

Dokumen yang didapatkan media The Guardian menyebut bahwa Departemen Penjara di Arizona telah memesan komponen racun untuk membuat gas HCN itu. Selain menggelontorkan duit hingga 2.000 dolar AS, departemen itu juga 'merenovasi' kamar gas yang dibangun pada tahun 1949 dan telah digunakan selama 22 tahun.

Departemen Penjara di Arizon menyatakan diri siap menjalankan eksekusi mati napi terkait, "lewat apapun metode yang akan digunakan," demikian lapor CBS News.

Pernyataan yang sama juga mengatakan bahwa terpidana yang kejahatannya dilakukan sebelum 23 November 1922 bisa memilih apakah akan dieksekusi dengan suntik mati atau gas beracun. Bila hingga dua puluh hari sebelum eksekusi belum ada keputusan, maka eksekusi akan dilakukan dengan suntik mati.

Kamar gas
Bekas kamar gas di kamp konsentrasi Nazi Jerman. (Foto: William Warby/Flickr)

Arizona terakhir kali mengeksekusi mati narapidana pada 2014, yaitu atas seseorang bernama Joseph Wood, yang meninggal lewat suntik mati.

Sayangnya bagi Wood, eksekusi yang seharusnya hanya berlangsung 10 menit itu justru butuh waktu selama dua jam, membuat proses eksekusi menjadi sangat menyesakkan. Saksi mata mengatakan Wood terlihat kehabisan napas dan bersin hingga lebih dari 600 kali sebelum akhirnya menemui ajal.

"Proses penyidikan memaksa negara bagian meninggalkan protokol eksekusi tersebut," sebut Pusat Informasi Hukuman Mati di Arizona, dilansir dari CBS News.

Di Amerika Serikat, kini 27 negara bagian masih menjalankan hukuman mati, sebut organisasi yang sama. Kini ada 119 orang yang menunggu giliran eksekusi mati di Arizona, dan sejak 1976 baru 37 orang yang telah dieksekusi mati.

Rekomendasi