ERA.id - Badan militer Jerman menyatakan telah menemukan solusi atas sebuah masalah logistik imbas dari penarikan mereka dari Afghanistan. Logistik tersebut adalah tumpukan stok minuman bir
Dilansir dari Associated Press, (8/6/2021), juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman Christina Routsi pada Senin mengatakan bahwa sebuah keputusan dari komandan di Afghanistan - untuk melarang konsumsi minuman beralkohol, atas alasan keamanan - telah menyebabkan adanya tumpukan bir, wine, dan berbagai macam minuman yang belum terkonsumsi di basis militer Camp Marmal di Mazar-e-Sharif.
Sebelumnya, tiap prajurit Jerman berhak mendapatkan dua kaleng bir setiap hari.
Routsi menyatakan pihaknya telah menemukan kontraktor sipil yang bakal membawa minuman beralkohol itu kembali ke Jerman, sebelum pasukan negara itu mundur dari Afghanistan seiringan dengan misi NATO untuk menyelesaikan operasi di Timur Tengah dalam waktu beberapa bulan ke depan.
Pihak militer mengatakan saat ini ada 22.600 liter minuman beralkohol di markas militer Jerman. Itu setara dengan 60 ribu kaleng bir, yang tidak bisa dijual di Afghanistan karena adanya aturan larangan agama di wilayah setempat. Minuman beralkohol itu - dikemas dalam kaleng hingga botol - juga tidak bisa dihancurkan karena berdampak bagi lingkungan.
Biaya mengangkut ribuan liter bir ini nantinya bakal ditanggung oleh hasil penjualan bir itu di tempat lain, sebut pihak militer.