ERA.id - Gelombang panas tengah 'mengalir' ke wilayah Amerika Utara.Di Portland, AS, suhu mencapai 44 derajat Celsius, sementara di Kanada, suhu mencapai 47,9 derajat Celsius - rekor tertinggi negara itu - bahkan sampai menyebabkan 65 orang meninggal dunia per Selasa, (29/6/2021).
Di berbagai daerah di pesisir barat laut Amerika Serikat dan Kanada, yang berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik Utara, kejadian gelombang panas itu telah berlangsung selama tiga hari, dimulai akhir pekan lalu.
Orang-orang memenuhi pantai, kolam renang, hingga hotel berpendingin udara untuk mengusir panas.
Kubah Panas
Melansir The Guardian, (30/6/2021), rangkaian gelombang panas ini disebabkan oleh dua sistem tekanan udara alami. Yang pertama muncul di Kepulauan Aleutian di Alaska, dan lainnya di Teluk James dan Teluk Hudson di Kanada, seperti dijelaskan pakar cuaca Richard Bann.
"Kawasan barat laut Pasifik terperangkap dalam kawasan di mana terjadi proses umpan balik yang menciptakan temperatur yang panas dengan hanya sedikit awan dan suhu udara yang panas di malam hari," kata dia.
Fenomena gelombang panas ini dinamai 'heat dome' atau kubah panas. Istilah ini menggambarkan fenomena suhu tinggi yang menjangkau ke lapisan atas atmosfer, dan lapisannya cukup tebal sehingga bisa mempengaruhi teknanan udara dan pola angin.
"Hal ini signifikan di kawasan barat laut Pasifik karena pada dasarnya ia menghentikan aliran udara dingin dari laut menuju ke daratan," kata Bann.
Peristiwa ini, menurut Bann, cukup langka, hanya terjadi sekali setiap sepuluh atau tiga puluh tahun.
Perubahan iklim dianggap turut memicu terjadinya fenomena cuaca panas semacam ini.
This is how my friend Gonzo is staying cool in the brutal Vancouver heat. pic.twitter.com/gpLsnKoNH4
— Lorenzo The Cat (@LorenzoTheCat) June 29, 2021
Kejadian gelombang panas di Amerika Utara sangat berbahaya bagi ekosistem kawasan tersebut karena daerah itu tidak terbiasa, dan belum pernah beradaptasi, dengan suhu udara setinggi di atas 37 derajat Celsius.
"Ketika cuaca di sini menjadi sangat panas, kita belum benar-benar belajar bagaimana menghadapinya seperti yang terjadi di belahan bumi yang lain."
The Guardian mengabarkan bahwa pada Senin, dengan suhu mencapai 47,9 derajat Celsius, polisi di kota Vancouver menyatakan telah menangani 25 kasus kematian mendadak dalam waktu sehari terakhir. Kebanyakan dari korban meninggal ini adalah warga lansia
"Kota Vancouver belum pernah mengalami panas semacam ini, dan sayangnya puluhan orang meninggal karenanya," sebut Sersan Steve Addison dalam rilis pers.
Pada Selasa, polisi setempat menyatakan telah menangani 65 kasus kematian mendadak sejak terjadinya insiden gelombang panas, Jumat.
Badan pemerintahan Environment Canada menyebut cuaca beberapa hari terakhir telah memecahkan 103 rekor cuaca panas di kawasan mulai British Columbia hingga kawasan Nortwest pada Senin. Suhu 47,9 derajat Celsius di kawasan British Columbia, Kanada, kini menjadi temperatur lingkungan tertinggi dalam sejarah negara tersebut.