ERA.id - Sebuah foto viral berupa seorang pria dalam keadaan telanjang sedang mengejar kawanan babi hutan ternyata menarik minat sebuah perusahaan mainan hingga dijadikan figurin untuk set hiasan kereta api.
Melansir The Guardian, (28/7/2021), potret unik itu awalnya diambil secara tidak sengaja oleh Adele Landauer, seorang aktor dan pelatih karakter, pada Agustus tahun lalu.
Kala itu, di sebuah pinggiran dana di Berlin, Jerman, seekor babi hutan - yang didanami Elsa oleh warga sekitar - mencuri kantong berisi laptop milik seorang pria. Terlihat juga dua ekor anak babi yang membuntuti induk mereka menuju ke tengah hutan. Beberapa orang, yang sedang duduk-duduk, tampak sumringah melihat kejadian itu.
Foot ini pun dengan cepat menjadi viral. Landauer telah mendapat izin dari sang pria telanjang untuk mengunggah foto itu di media sosial. Identitas sang pria hingga kini tidak terkuak ke publik.
Lalu, baru-baru ini, potret viral itu telah diadaptasi menjadi figurin berbahan plastik dan dijual dengan harga 13,99 euro atau setara Rp239 ribu. Mainan ini dijual oleh sebuah perusahaan mainan kereta api sebagai penghiasa lanskap miniatur kereta api.
Melansir The Guardian, dalam deskripsi produk miniatur tertulis "seorang pria mengejar babi hutan yang telah mencuri barangnya - dibuat berdasarkan satu kejadi di Berlin Teufelssee - dan juga tampak dua buah matras angin".
Juru bicara Busch, perusahaan pembuat figurin itu, mengatakan bahwa "penjualan (figurin) berjalan dengan baik."
Namun, terabadikannya adegan unik itu menjadi hiasan lanskap miniatur kereta api ternyata tak disukai oleh Landauer.
Kepada tabloid Bild, Landauer berkata, "Saya harus bekerja keras untuk mendapatkan potret itu, namun, secara finansial saya tidak mendapatkan apa-apa. Saya tidak suka orang-orang mendapatkan orang dari (foto itu) tanpa seizin saya."
The Guardian menyebut bahwa Landauer kemungkinan akan menggugat Busch atas produk miniatur tersebut.
Di sisi lain, baru-baru ini aktivis binatang liar setempat memprotes rencana otoritas untuk memburu Elsa si babi hutan. Hal ini terjadi di tengah upaya pemerintah membatasi penyebaran flu babi Afrika, yang membuat mereka terpaksa menyembelih sekitar 2.000 babi hutan di Berlin.