Video di Akun Juara Lari Olimpiade Dihapus Instagram, IOC Beri Penjelasan

| 05 Aug 2021 18:37
Video di Akun Juara Lari Olimpiade Dihapus Instagram, IOC Beri Penjelasan
Peraih medali emas 200m putri dari Jamaika, Elaine Thompson-Herah, saat seremoni medali di Olympic Stadium, Tokyo, Jepang, Rabu (4/8/2021). (Foto: ANTARA/REUTERS/Lindsey Wasson)

ERA.id - Menyebarkan video Olimpiade Tokyo 2020 di media sosial tidak diperbolehkan sekalipun yang melakukan hal itu atlet, kata Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada Kamis, (5/8/2021). Langkah ini ditempuh demi melindungi pemilik hak siar.

Akun sprinter peraih dua medali emas Jamaika Elaine Thompson-Herah diblokir sejenak oleh Instagram kemarin setelah mengunggah video kemenangannya di nomor 100 dan 200 meter Olimpiade Tokyo. Unggahan Thompson-Herahkepada 310 ribu pengikutnya dianggap melanggar hak siar Olimpiade.

Juru bicara Facebook kemudian menyampaikan konten itu telah dihapus dari Instagram.

"Kami menganjurkan semua orang untuk berbagi foto still, tetapi video itu jelas milik pemegang hak siar," sebut juru bicara IOC Mark Adams, dikutip Reuters.

IOC meraup lebih dari 4 miliar dolar AS untuk hak siar Olimpiade musim dingin Pyeongchan 2018 dan Olimpiade Tokyo, seperti diberitakan ANTARA, (5/8/2021). Sebagian besar penghasilan kembali ke Olimpiade dan ke program dukungan bagi olahraga dan atlet.

Bagian terbesar dari uang sebesar itu berasal dari stasiun televisi AS NBCUniversal yang telah membayarkan 7,65 miliar dolar AS untuk memperpanjang hak siar Olimpiade hingga 2032 di AS.

Adams mengatakan 90 persen dari pendapatan lembaga penyiaran yang diperoleh IOC itu disalurkan kembali. "Uang itu masuk IOC. Kami harus melindungi hak-hak mereka dan oleh karena itu, pendapatan yang bisa kami salurkan kembali kepada atlet dan olahraga."

Berbagi konten jadi cara banyak orang ikut bagian dalam semarak Olimpiade. Tahun ini, atlet-atlet memposting video viral TikTok dari balik layar, termasuk melompat di tempat tidur kardus mereka yang banyak dibahas guna membantah tudingan tempat tidur itu tak cukup kuat menahan beban, dan bahwa kasur tersebut 'anti-seks'.

Rekomendasi