Gorbachev: AS-NATO Tak Mungkin Berhasil di Afghanistan, Sudah Gagal Sejak Awal

| 17 Aug 2021 20:15
Gorbachev: AS-NATO Tak Mungkin Berhasil di Afghanistan, Sudah Gagal Sejak Awal
Rusia tengah berkomunikasi dengan para petinggi Taliban melalui kedutaan besarnya di Kabul, kata perwakilan khusus Presiden Vladimir Putin, melansir ANTARA, Senin, (16/8/2021). (Foto: ANTARA)

ERA.id - Mikhail Gorbachev, pemimpin yang mengawasi penarikan pasukan Uni Soviet dari Afghanistan pada 1989, menyebut bahwa invasi Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ke negara Timur Tengah itu sudah gagal sejak awal.

Melansir kantor berita Rusia RIA, Kamis, (12/8/2021), mantan presiden Uni Soviet yang kini berusia 90 tahun tersebut menganggap keberadaan Soviet di Afghanistan saja sudah merupakan kesalahan politik yang menguras sumber daya berharga saat itu, ketika negaranya menghadapi "senjakala" eksistensinya sendiri.

Pemerintah dukungan Soviet di Afghanistan bertahan selama tiga tahun setelah Moskow menarik pasukannya, namun tidak pernah pulih dari keputusan Rusia yang memangkas bantuan kepada mereka setelah Soviet runtuh pada Januari 1992. Pemerintah Afghanistan pun jatuh di tahun yang sama.

Gorbachev mengatakan NATO dan AS tak punya peluang untuk berhasil di Afghanistan dan telah salah menangani keberadaan mereka sendiri di sana.

"Mereka (NATO dan AS) harus mengakui kegagalan mereka sebelumnya. Hal yang penting sekarang adalah mengambil pelajaran dari apa yang terjadi dan memastikan kesalahan yang sama tidak terulang," kata Gorbachev kepada RIA.

"(Pengerahan pasukan AS) itu adalah upaya gagal sejak awal meskipun Rusia mendukungnya di tahap-tahap awal," kata dia.

"Seperti banyak proyek serupa lain, di mana ancaman dilebih-lebihkan dan gagasan geopolitik ditetapkan dengan buruk. Ditambah upaya tidak realistis untuk mendemokratisasi masyarakat yang terdiri dari banyak suku."

Pada Minggu, (15/8/2021), kelompok milisi Taliban, yang selama ini menjadi momok pemerintahan Afghanistan, berhasil mengontrol ibu kota Kabul. Berdasarkan siaran Al Jazeera, juru bicara Taliban Mohammad Naeem menyatakan perang di Afghanistan telah berakhir.

Suhail Shaheen, juru bicara dari Taliban, mengatakan pada kantor berita Associated Press bahwa kelompok milisi itu bakal mengadakan pembicaraan di hari-hari mendatang soal bagaimana menciptakan "pemerintahan Islami yang terbuka dan inklusif di Afghanistan".

Rekomendasi