Korea Utara Laporkan Kasus Pertama Covid-19, Tingkatkan Status Darurat Tingkat Berat

| 12 May 2022 14:35
Korea Utara Laporkan Kasus Pertama Covid-19, Tingkatkan Status Darurat Tingkat Berat
Covid perrama di korea utara (Dok: istimewa)

ERA.id - Korea Utara mengkonfirmasi kasus Covid-19 pertamanya, Kamis (12/5/2022). Kasus pertama ini langsung menjadi darurat nasional tingkat berat dan langsung meningkatkan langkah-langkah pencegahan tingkat maksimum.

Kabar mengenai kasus pertama ini dikonfirmasi oleh media pemerintah setempat yang melaporkan sebagai varian Omicron yang terdeteksi di Pyongyang.

"Telah terjadi insiden darurat terbesar di negara ini, dengan lubang di bagian depan karantina darurat kami, yang telah disimpan dengan aman selama dua tahun dan tiga bulan terakhir sejak Februari 2020," kata kantor berita resmi KCNA, Kamis (12/5/2022).

Laporan itu mengatakan orang-orang di Pyongyang telah tertular varian Omicron yang dikenal sangat mudah menular. Tetapi laporan itu juga tidak memiliki rincian lebih lanjut tentang jumlah kasus atau kemungkinan sumber infeksi terjadi.

Sampel dari orang yang terinfeksi telah dikumpulkan pada 8 Mei 2022 setelah pasien mengeluhkan sakit demam. Sampel itu kemudian diuji dan menunjukkan hasil positif Omicron.

Presiden Kim Jong Un pun langsung mengadakan pertemuan politbiro krisis untuk membahas wabah tersebut dan mengumumkan mereka akan menerapkan sistem pengendalian virus darurat tingkat maksimum.

"Dia meyakinkan kami bahwa karena kesadaran politik masyarakat yang tinggi, kami pasti akan mengatasi keadaan darurat dan memenangkan proyek karantina darurat," ungkapnya.

Kim juga menyerukan kontrol perbatasan yang lebih ketat dan tindakan penguncian atau lockdown. Selain itu warga juga diimbau untuk sepenuhnya mencegah penyebaran virus berbahaya dan memblokir seluruh wilayah mereka di semua kota dan kabupaten di seluruh negeri.

Seluruh kegiatan bisnis dan produksi juga akan diatur sehingga setiap unit kerja terisolasi untuk mencegah penyebara penyakit.

Pada parade militer pada tahun 2020, Kim Jong Un berulang kali dan secara berlebihan mengucapkan terima kasih kepada warga dan militer atas kesetiaan mereka dan untuk tetap sehat dalam menghadapi epidemi virus corona global.

Dari 3 Janurai 2020 hingga 11 Mei tahun ini, tidak ada kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dan nol kematian yang dilaporkan dari Korea Utara. Korea Utara juga menolak pengiriman vaksin dari program berbagi vaksin Covid19 global COVAX dan vaksin Sinovac Biotech dari China, menunjukkan tidak ada warga sipil yang mungkin telah divaksinasi.

Namun menurut data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 64.207 dari lebih dari 24,7 juta orang Korea Utara menerima tes Covid-19 dengan semuanya dinyatakan negatif per 31 Maret.

Rekomendasi