ERA.id - Presiden Rusia Vladimir Putin tegas meminta Amerika Serikat untuk berhenti merampok minyak dari rakyat dan negara Suriah.
Hal ini disampaikan Putin usai bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raeisi dan Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan di Tehran pada Selasa (20/7/2022).
Ketiga kepala negara itu sebelumnya melakukan pembahasan program yang diinisasi Rusia 'Astana Proses' atau pembicaraan untuk mendamaikan kondisi di Suriah.
Dalam pertemuan itu, mereka juga sepakat agar AS segera meninggalkan wilayah Suriah dan berhenti membuat krisis kemanusiaan bertambah parah dengan pemberian sanksi secara sepihak
Putin meminta agar pasukan AS meninggalkan wilayah Timur Sungai Efrat.
"Berhenti merampok rakyat suriah dengan mengekspor minyak secara ielegal," jelas Putin.
Dikutip dari Russia Today, Ribuan pasukan AS secara ilegal hingga saat ini masih berada di Suriah. Pasukan tersebut mengontrol sumur minyak dan gandum di wilayah tenggara Suriah.
Pasukan AS itu juga didampingi oleh pemberontak Pasukan Demokratik Suriah atau SDF sejak kalahnya ISIS.