ERA.id - Mi instan kok bergelombang atau keriting ya, tidak sama seperti mi dalam bakmi khas Tionghoa yang lurus dan tidak bergelombang? Apakah pertanyaan itu pernah hingga di kepalamu? Ternyata, pertanyaan itu memang ada jawabannya.
Sebelum lebih jauh, kita mesti tahu kalau penemu mi instan pertama kali adalah Momofuku Ando. Idenya muncul ketika Pemerintahan Jepang sedang kesulitan mengatasi kekurangan makanan setelah kekalahan Jepang di Perang Dunia ke-2.
Di Jepang sendiri, mi pada umumnya berbentuk datar atau pipih seperti udon dan mie datar. Nah, bentuk mie instan yang bergelombang ini ternyata untuk membedakan mie instan dari mie yang lainnya.
Dari proses produksi juga, bentuk mi instan yang bergelombang terbentuk ketika lembaran adonan mi dipotong oleh slitter rotasi yang notabene berfungsi seperti pisau yang akan memotong lembaran mi secara membujur menjadi untaian.
Mie itu lalu dibuat dalam sabuk conveyor yang berjalan lambat dan terhalang oleh bobot logam saat keluar dari slitter yang memberikan mi jadi bergelombang. Hal ini dikarenakan perbedaan antara kecepatan conveyor dan putaran bilah, sehingga lembaran adonan mi bisa ditekan oleh bilah beberapa kali dalam area tertentu, dan itu menciptakan bentuk mi instan menjadi keriting.
Kenapa mi harus keriting? Alasan keriting itu demi meningkatkan kontak antara mi dan udara, sehingga membutuhkan waktu yang singkat dalam proses selanjutnya (tahapan proses pengukusan). Selain itu, bentuk keriting ini menyediakan ruang di antara mi yang memungkinkannya dimasak dengan uap dan didehidrasi secara merata.
Lagipula, bentuk mi yang keriting memungkinkan produsen mi mengemas dalam jumlah yang lebih banyak daripada mie lurus/datar. Bayangkan saja kalau lurus, masuk ke plastik, pasti jadinya pendek dan yang makan tidak begitu puas. Bentuk mi keriting juga membuat mi tidak mudah hancur saat diproduksi dan dikemas.
Lalu dari segi konsumen bagaimana? Bentuk mi instan yang keriting menciptakan spiral acak setelah mi dimasak, yang dapat memberikan daya lentur unik pada helai mie. Dari mi keriting pula, ia tampak lebih menarik dan menciptakan ilusi seolah-olah mie banyak, dan saat kita memakannya akan terasa sensasi curly yang berbeda dari mi datar. Saat diisap ke mulut, sensasinya juga berbeda.
Keritingnya mi instan juga membuat ia lebih cepat disajikan. Sebab, rongga-rongga di adonan mi dapat lebih mudah dimasuki air panas. Dan terakhir, mie instan yang keriting juga lebih mudah untuk menyerap kaldu dan bumbu karena memiliki luas permukaan yang lebih besar dibandingkan mie datar (lurus), sehingga daya serap mi terhadap kuah akan semakin besar.