ERA.id - Siapa yang tidak kenal dengan kue balok? Kue berwarna cokelat dengan bentuk persegi panjang ini merupakan kudapan khas Jawa Barat. Biasanya kue balok disajikan sebagai teman minum teh di sore hari.
Namun, siapa sangka jika kue yang sempat viral beberapa waktu belakangan ini ternyata merupakan warisan kolonial Belanda di tanah pasundan. Awalnya kue balok berbentuk putih polos dan bercita rasa manis.
Kebiasaan bersantai orang Belanda di pagi hari, sore dan malam menjadi rutinitas yang sering dilakukan hingga saat ini. Pengaruh makanan dimulai dari abad ke-18 kemudian semakin berkembang sampai awal abad 19, tapatnya pada 1906 dimana pada saat itu bermunculan pasar rakyat yang menjual makanan ringan.
Kebiasaan sarapan yang sering dilakukan oleh orang Belanda yang menjadi kebiasaan orang Indonesia sampai saat ini adalah sarapan dengan porsi ringan namun mengenyankan, kue balok sendiri sangat sempurna bila dinikmati dengan minuman teh bahkan kopi sebagai penutup.
Penelitian sejarah tentang kue balok masih dilakukan sampai saat ini, walaupun keberadaannya sudah ada di tahun 1950 perlu adanya kajian mendalam secara literatur, tapi kala itu orang Belanda memperkenalkan kue balok sebagai kue berbahan dasar dari adonan terigu yang dicampur gula, susu kental manis dan mentega, dimasukan ke dalam cetakan berbentuk balok kemudian dipanggang di atas bara api.
Kue Balok Era Now
Dalam perkembangannya, kue balok sangat terkenal sebagai makanan kaki lima, apalagi dikawasan Bandung tepatnya di sepanjang Jalan Astana Anyar, banyak sekali pedagang yang berjualan kue balok. Seiring berkembangnya industri kuliner, kue balok bisa dinikmati sebagai buah tangan para wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung.
Salah satu produsen Kue Balok yang menjadikan Kue Balok naik peringkat menjadi oleh-oleh khas Bandung adalah Kue Balok Pasopati, seperti brownes dan kue bolu, kue balok saat ini memiliki variasi rasa yang beragam, mulai dari rasa cokelat red velvet, talas, dan ubi cilembu dengan sensasi lumer saat digigit.
“Kue balok adalah ikon kuliner kota Bandung yang harus diketahui oleh semua lapisan, tujuan kami melakukan inovasi rasa dari kue balok agar semakin banyak orang yang tahu dan suka sama kue balok kekinian karena tampilannya semakin mewah,” ulas Head Leader Marketing Kue Balok Pasopati, Rengga Eka Laksono kepada ERA.id, Rabu (14/10/2020).
Selain itu, Rengga juga bilang nama kue balok sudah terkenal jadi harus ada cara yang tepat untuk memperkenalkan Kue Balok kepada generasi milenial kalau kue balok adalah kudapan yang bisa bertahan dari waktu ke waktu dengan gaya baru tanpa merusakan nilai estetika dari kue balok itu sendiri. (Anda Mahardhika)