Hati-Hati, Lilin Beraroma Bisa Tambah Polusi dalam Ruangan

| 06 Dec 2024 22:00
Hati-Hati, Lilin Beraroma Bisa Tambah Polusi dalam Ruangan
Ilustrasi lilin aroma (Pixabay)

ERA.id - Lilin beraroma, dupa, atau pengharum biasa digunakan pemilik rumah untuk mengharumkan ruangan atau saat melakukan perayaan. Namun, sebuah penelitian terbaru mengungkap beberapa produk tadi justru tidak baik bagi kesehatan.

Penelitian yang dipimpin oleh Asit Kumar Mishra dari University College Cork dan Marie Coggins dari University of Galway menyatakan meskipun pengharum ruangan beraroma dapat membantu menutupi bau tidak sedap, tetapi itu tidak mengusir polutan udara dalam ruangan. Bahkan, beberapa produk ini dapat menambah polusi dalam ruangan.

Dilansir dari laman Hindustan Times, Jumat (6/12/2024), ketika lilin beraroma dikombinasikan dengan ventilasi dinding yang tersumbat, hal itu dapat memperburuk paparan polusi udara dalam ruangan bagi orang-orang di dalam ruangan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penggunaan lilin beraroma di dalam ruangan tertutup dapat meningkatkan konsentrasi partikel halus puncak hingga 15 kali lipat dari batas yang diizinkan. Di ruangan yang kurang ventilasi, butuh waktu beberapa jam agar kadarnya kembali normal.

Produk seperti dupa saat terbakar dapat menghasilkan bahan kimia dan partikel yang kompleks, termasuk gas beracun seperti karbon monoksida, sulfur dioksida, dan oksida nitrogen, begitu juga pewangi ruangan yang membawa senyawa organik volatil yang berbahaya bagi kesehatan.

Hal ini juga berlaku pada lilin organik yang juga melepaskan zat kimia berbahaya yang menambah polusi ruangan.

Paparan jangka pendek terhadap partikel dapat menyebabkan batuk dan bersin, serta iritasi pada mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Paparan terhadap partikel ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit serius termasuk penyakit jantung, kanker paru-paru, dan bronkitis kronis.

Kondisi seperti asma juga dapat memburuk karena paparan pewangi rumah dan lilin beraroma.

Rekomendasi