Tim Editor
ERA.id - Pedangdut Inul Daratista sempat dibanjiri kritikan. Sebab, ia seolah mewajarkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Rizky Billar terhadap Lesti Kejora.
Istri Adam Suseno ini mewajarkan jika Lesti Kejora mempertahankan rumah tangga, walau saling 'tabok-tabokan' di awal pernikahan. Sebab, ia merasa Lesti memikirkan banyak hal, seperti nasib anak dan usia perikahan masih seumur jagung.
"Fansnya, para netizen, Leslar juga. Kalau bisa nih ya, sudah jangan ikut campur urusannya Dedek lagi. Didoain aja yang baik-baik, masalah mereka mau balikan karena mereka ada anaknya yang masih seumur jagung," kata Inul Daratista saat siaran langsung, dikutip dari akun TikTok @litagadingconsult.
"Namanya rumah tangga masih balita, wajar anj***-an, kalau tabok-tabokan, pukulan itu sebenarnya wajar," lanjutnya.
Mengetahui hal itu, Lita Gading mengkritik pernyataan dari pemilik Goyang Ngebor. Menurutnya, Inul Daratista tak pantas melontarkan pernyataan tersebut, karena tidak pakem pendidikan dalam dunia psikologi maupun agama.
"Sebaiknya untuk mbak Inul, tidak usah berkomentar tentang hal-hal yang menyangkut kejiwaan seseorang. Karena yang lebih baik berkomentar adalah orang-orang yang paham tentang kejiwaan. Seperti psikolog, psikiater, atau ustaz," kata Lita Gading.
"Itu akan lebih masuk ke dalam pikiran seseorang. Ya KDRT dimanapun, segala bentuk kekerasan itu tidak wajar dan ada undang-undangnya itu tindak kejahatan," lanjutnya.
Lita Gading mengatakan pola asuh yang lama tentang menghadapi KDRT itu tidak dibenarkan untuk sekarang ini. Sejak dulu, KDRT tidak dibenarkan. Akan tetapi, tidak ada yang terekspos kasusnya. Sebab, dianggap sebagai aib keluarga.
"Kalau sekarang orang yang berani speak up tentang KDRT, itu adalah orang yang punya mental luar biasa. Dia punya rasa kepercayaan diri," katanya.
"Jadi, saya mohon untuk Mbak Inul khususnya, jangan mengintervensi apapun tentang kejiwaan untuk siapapun, terutama Lesti," lanjutnya,
Lita Gading merasa Inul Daratista tak perlu membahas masalah kejiwaan karena bukan ahlinya. Ia menegaskan bahwa KDRT tak dibenarkan dan tak diwajarkan.
"Saya melihat video-video beredar, itu sudah tidak sesuai pendidikan. Kami ajarkan ya. KDRT tidak dibenarkan dan KDRT tidak wajar. Kita melihat negara kita negara hukum, jadi tegakkan keadilan berat," tutupnya.
